Pada perdagangan forex sesi Amerika hari Kamis 11 Februari 2021, posisi dolar AS melemah sebagai valas safe haven dikarenakan sentimen investor terhadap aset risiko meningkat oleh optimisme kekuatan kondisi ekonomi AS terkini setelah malam ini klaim pengangguran turun kurang dari yang diharapkan tetapi terus menunjukkan perbaikan pasar tenaga kerja secara bertahap. Demikian juga harapan diluncurkannya paket stimulus fiskal yang besar menambah sentimen.
Diantara rival dolar AS, posisi kekuatan euro dan aussie terpantau lebih dominan merespon meningkatnya minat perdagangan risiko dengan perdagangan bursa Wall Street terpantau menguat.
Namun ada 2 sentimen negatif yang membayangi laju kurs euro di posisi tertinggi 2 pekan terhadap dolar AS, yaitu:
Komisi Eropa menurunkan proyeksi GDP Eurozone untuk 2021, dimana ekonomi kawasan Euro akan tumbuh 3,8 persen tahun ini dan juga pada 2022. Sebelumnya Komisi Eropa memperkirakan ekonomi eurozone tumbuh 4,2 persen dan tahun 2022 tumbuh 3 persen pada proyeksi bulan November lalu. Komisi beralasan gelombang pandemi covid-19 dan juga varian virus baru yang lebih menular memaksa banyak negara melakukan lockdown.
Kanselir Jerman Angela Merkel mengumumkan lockdown di negara tersebut diperpanjang hingga 14 Maret mendatang. Angela beralasan kekhawatiran varian baru virus covid-19 yang ditemukan di Inggris dapat menyebar luas. Karenanya Jerman juga memperpanjang peringatan perjalanan untuk negara non-Eropa.