(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Rabu siang ini (16/2) terpantau terkoreksi 68,378 poin (1,09%) ke level 6.224,018 setelah dibuka menanjak ke level 6.297,556. IHSG fluktuatif di dua zona lalu terkoreksi setelah 4 hari rally, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya melemah setelah Wall Street terkoreksi dengan investor mencermati naiknya yields obligasi AS dan prospek inflasi.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini terpantau melemah 0,48% atau 67 poin ke level Rp 13.992, dengan dollar AS di pasar uang Asia menanjak setelah menguat di sesi global sebelumnya; didorong naiknya yields obligasi Pemerintah AS oleh ekspektasi pemulihan dan inflasi yang meningkat. Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 13.925.
Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 5,160 poin (0,08%) ke level 6.297,556. Sedangkan indeks LQ45 naik 1,187 poin (0,12%) ke level 961,074. Siang ini IHSG melemah 68,378 poin (1,09%) ke level 6.224,018. Sementara LQ45 terlihat turun 1,31% atau 12,578 poin ke level 947,309.
Siang ini semua dari sepuluh sektor tampak mengalami pelemahan. Sektor yang mencatat penurunan tertinggi adalah sektor industry dasar yang merosot 2,32%, diikuti sektor pertambangan yang turun 2,21%.
Tercatat sebanyak 134 saham naik, 328 saham turun dan 154 saham stagnan. Perdagangan saham termasuk moderat dengan frekuensi perdagangan saham tercatat 959,72 kali transaksi sebanyak 12,25 miliar lembar saham senilai Rp 7,928 triliun.
Sementara itu, bursa regional siang ini terlihat umumnya bias melemah, di antaranya Indeks Nikkei yang merosot 0,60%, dan Indeks Hang Seng yang naik 0,65%.
Sejumlah saham yang masuk jajaran top losers antara lain Timah (TINS) -5,58%, BRI Agro (AGRO) -5,26%, BRI Syariah (BRIS) 4,83%, dan Antam (ANTM) -4,18%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini terkoreksi profit taking setelah 4 hari rally searah regional, sementara bursa kawasan Asia umumnya melemah dengan investor mencermati naiknya yields obligasi AS dan prospek inflasi. Berikutnya IHSG kemungkinan masih ditahan profit taking dari tren positifnya, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.322 dan 6.505. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.018, dan bila tembus ke level 5.735.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group
Editor: Asido