Selama 2 sesi berturut posisi dolar AS berjaya di pasar forex hingga mencapai posisi tertinggi sepekan lebih oleh lonjakan imbal hasil obligasi AS. Namun pada perdagangan sesi Amerika malam ini dolar bergerak bearish sejak sesi Eropa. Ada beberapa hal yang membebani dolar AS di tengah kuatnya permintaan aset safe haven
1. Klaim pengangguran AS atau Jobless claim naik menjadi 861 ribu pada pekan yang berakhir 13 Februari, dari pekan sebelumnya sebesar 848 ribu dan melebihi ekspektasi pasar sebesar 765 ribu. Ini adalah kenaikan kedua berturut-turut di tengah kurangnya dukungan fiskal
2. Data indeks manufaktur oleh Federal Rerserve Philadelphia turun menjadi 23,1 pada bulan Februari dari posisi bulan Januari yang lebih tinggi 26,5 poin.
3. Pembangunan rumah di AS menurun pada bulan Januari lalu, dimana jumlah bangunan baru atau housing starts merosot 6% mom ke 1,580 juta pada Januari 2021, dari tertinggi hampir 14 tahun di 1,68 juta yang dibangun pada Desember 2020.
4. Risalah FOMC atau pertemuan kebijakan Fed bulan lalu memberikan sinyal dovish dimana bagi Fed kenaikan inflasi dipandang sebagai sementara dan belum mempengaruhi suku bunga sampai dengan kinerja pasar tenaga kerja tercapai maksimum.
Dari beberapa rival dolar AS, poundsterling yang paling signifikan kenaikannya hingga mendaki ke posisi tertinggi 34 bulan. Bagaimana perkembangannya secara fundamental dan teknikal, kunjungi Forex Eropa GBPUSD 18 Februari: Bullish Tembus 1.3900, Tertinggi 32 Bulan
