(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit pada penutupan pasar hari Rabu turun dari kenaikan tiga hari berturut-turut, karena diperkirakan pengiriman ekspor di Bulan Februari akan turun.
Harga minyak sawit Mei di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 24 ringgit atau 0.65% menjadi 3,652 ringgit ($903.96) per ton.
Harga minyak sawit naik 1.9% dan mencapai harga tertinggi sejak 13 Januari pada pertengahan pasar.
Perkiraan ekspor dari 1 – 25 Februari naik 4% – 7% dari bulan lalu dibanding dengan ekspor dari 1-20 Februari naik 10% – 28% dari Januari pada periode yang sama menurut cargo surveyor. Laporan ekspor dijadwalkan akan diumumkan pada hari Kamis.
The Malaysian Palm Oil Association melaporkan bahwa ada kenaikan dari persediaan pada bulan lalu, namun ekspor Februari meningkat sehingga persediaan dari minyak sawit Malaysia masih sedikit.
Harga minyak sawit sangat dipengaruhi oleh pergerakan minyak nabati lainnya seperti harga minyak kedelai dan Canola.
Harga minyak kedelai di CBOT meningkat karena harga kedelai yang meningkat akibat lambatnya panen kedelai yang sedang berlangsung di Brazil, dan belum bisa memenuhi permintaan ekspor sehingga para pembeli masih membeli kedelai dari AS.
Kenaikan harga kedelai dan minyak nabati di Dalian pada tengah malam membatasi penurunan harga minyak sawit Malaysia. Harga minyak kedelai di Dalian naik 2% sedangkan harga minyak sawit naik 2.1%. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT) naik 0.4%.
Analisa tehnikal untuk minyak sawit dengan support pertama di 3,650 ringgit, berikut ke 3,590 ringgit, sedangkan resistant pertama di 3,800 ringgit dan berikut ke 3,860 ringgit.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido.