Simak Penjelasan Luhut Panjaitan, Tidak Ada Rencana Tesla Akan Bangun Pabrik Mobil di Indonesia

464

(Vibiznews – IDX Stocks) – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan pihaknya masih melakukan komunikasi dengan Tesla Inc. Upaya itu terus dilakukan Luhut usai perusahaan mobil listrik besutan Elon Musk, salah satu orang terkaya sejagad, itu mengumumkan akan membangun pabrik mobil di India.

Luhut mengaku pihaknya tidak pernah mengatakan bahwa Tesla akan berinvestasi pabrik mobil di Indonesia, saat diwawancarai Founder and Chairman CT Corp., Chairul Tanjung di CNBC Indonesia Economic Outlook 2021, Kamis (25/2/2021).

“Yang bener gini, kita sudah NDA (Non Disclosure Agreement) dengan mereka. Saya juga nggak mau lakukan kesalahan lagi. Kita tidak pernah bicara pabrik mobil. Ada enam di tempat mereka itu, ada lagi mengenai starlinklaunching padhypersonic, ada baterai lithium pack stabilizer energy itu aja yang kita bicarakan,” jelasnya, Kamis kemarin.

Mantan Dubes RI untuk Singapura ini menjelaskan potensi Indonesia masih menarik di mata Tesla, karena memiliki nickel ore yang berlimpah. Tapi dia belum bisa bicara lebih jauh lagi karena adanya non disclosure agreement (NDA). Namun yang jelas pihaknya masih menjalin komunikasi dengan Tesla.

“Orang ribut soal pabrik listrik di India itu kejadiannya juga baru 2025 kita nggak tau bakal kejadian apa nggak. Tapi at the end kita punya bauksit,nickel ore, punya copper. Teknologi sekarangnickel ore,lithium battery dimasukkan ke kerangka mobil itu,” jelasnya.

Pemerintah juga kian mendorong pengembangan industri kepada industri hulu dan turunan dari mobil listrik dimana salah satunya adalah baterai.

Saat ini yang sudah di-approach adalah CATL (China Contemporary Amperex Technology) dan LG asal Korea Selatan. Selain itu pemerintah juga akan mendorong produksi asam sulfat sebagai zat yang dibutuhkan dalam pembuatan lithium baterai.

Luhut menjelaskan di Weda Bay nanti akan diproduksi asam sulfat dan lithium baterai di 2023. Jadi global supply chain untuk lithium baterai ada di Indonesia begitu juga dengan turunannya.

“Selama ini kita segmented. Nanti kita buat terintegrasi. Nickel ore ada smelter dan turunanya. Copper juga ada smelter dan turunannya. Nah salah satu turunannya adalah asam sulfat yang dibutuhkan lithium battery,” jelas Luhut.

Untuk diketahui, Kawasan Industri Weda Bay merupakan kawasan industri pertama terintegrasi di Indonesia yang diperuntukkan untuk memfasilitasi proses pengolahan mineral dan produksi komponen baterai kendaraan listrik.

Kawasan Industri Weda Bay dikembangkan di Weda, Kabupaten Halmahera Tengah, Propinsi Maluku Utara, Indonesia dan sudah memulai konstruksi sejak dilakukan upacara peletakan batu pertama (Pilling Ceremony) di tahun 2018, yang dihadiri oleh Luhut Pandjaitan dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Selasti Panjaitan/Vibiznews
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here