Harga Minyak Sawit Turun Di Awal Bulan, Karena Turunnya Ekspor Bulan Februari

500

Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit Malaysia pada penutupan pasar hari Senin kembali turun , ekspor di bulan Februari turun dan perkiraan produksi Malaysia di 2021-2022 akan meningkat.

Harga minyak sawit Mei pada penutupan pasar hari Senin 1 Maret 2021 turun 58 ringgit atau 1.55% menjadi 3,684 ringgit ($909.41) per ton, harga minyak sawit sempat naik ke harga tertinggi 7 minggu pada pertengahan pasar.

Pada awal pasar sampai diumumkannya ekspor minyak sawit Malaysia, harga minyak sawit mengalami kenaikan karena kenaikan harga minyak kedelai di Dalian Commodity Exchange (DPE) dan harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT) sampai mencapai harga tertinggi 7 minggu.

Namun kenaikan harga minyak sawit terhenti dan berakhir turun pada penutupan pasar setelah Laporan ekspor Februari.

Ekspor minyak sawit Malaysia di bulan Februari turun 8.15% menjadi 1,000,854 ton dari 1,089,702 ton pada bulan Januari menurut AmSpec Agri Malaysia pada hari Senin.

Turunnya impor minyak sawit India menekan para importir untuk membeli minyak sawit untuk penyimpanan meningkatnya permintaan di bulan Ramadhan.

Sementara itu harga minyak sawit tertekan karena laporan dari Southern Peninsula Palm Oil Millers Association (SPPOMA) yang memperkirakan bahwa produksi minyak sawit Malaysia dari 1 – 25 Februari naik 19.78%.

Harga minyak kedelai di bursa Dalian naik 3.1%, sementara harga minyak sawit naik 2.1%. Harga minyak kedelai di bursa CBOT naik 0.9%.

Analisa tehnikal untuk minyak sawit dengan support pertama di 3,700 ringgit, kemudian ke 3,630 ringgit, sedangkan resistant pertama di 3,800 ringgit kemudian ke 3,830 ringgit.

Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here