(Vibiznews – Forex) – Pair AUDUSD pada sesi Asia Selasa (2/3/2021) bergerak terbatas oleh kehatia-hatian investor menanti hasil kebijakan bank sentral Australia (RBA) yang diperkirakan akan umumkan kebijakan yang tidak berubah. Selain itu pair juga dibayangi oleh data building permit Australia yang merosot.
Data Jumlah tempat tinggal yang disetujui di Australia merosot 19,4 persen bulan ke bulan di Januari 2021, dibandingkan dengan perkiraan pasar yang turun 3 persen dan setelah kenaikan 12,0 persen bulan sebelumnya.
Bank sentral Australia (RBA) diperkirakan akan membiarkan suku bunga tidak berubah dan mengungkapkan kekhawatiran tentang kenaikan imbal hasil obligasi baru-baru ini dan penguatan dolar Australia.
Imbal hasil obligasi 10 tahun Australia naik sekitar 80 basis poin menjadi 1,91% pada Februari, mengikuti imbal hasil AS yang lebih tinggi. Lonjakan imbal hasil obligasi pemerintah global mengguncang pasar ekuitas minggu lalu, mengirim dolar AS lebih tinggi pada hari Kamis dan Jumat.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya bergerak kuat di awal pasar uang Asia setelah gain 3 sesi berturut sebelumnya. Dolar AS menguat oleh dukungan kuat data manufaktur PMI yang meningkat. Laporan ISM menunjukkan data naik menjadi 60,8 pada Februari dari 58,7 pada Januari, dan juga melebihi perkiraan naik tipis ke 58,8.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair AUDUSD bergerak lemah, pair yang kini berada pada posisi 0.7770 sedang turun ke pivot dan jika tembus turun ke S1 hingga S2. Namun jika bergerak naik kembali, pair akan mendaki ke 0.7775 dan jika tembus lanjut ke R1 dan juga R2.
| R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
| 0.8017 | 0.7950 | 0.7826 | 0.7759 | 0.7635 | 0.7568 | 0.7444 |
| Buy Avg | 0.7782 | Sell Avg | 0.7690 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting
