(Vibiznews – Commodity) – Harga gula pada penutupan pasar hari Rabu mixed dan harga gula di New York naik dari harga terendah 3 minggunya pada hari Selasa. Menguatnya real Brazil terhadap dolar pada hari Rabu sebesar 2.38%.
Harga gula Mei di ICE New York naik 6 sen (0.38%) menjadi $15.96 dan harga gula Mei di ICE London turun 0.02%.
Real Brazil menguat 2.38% terhadap dolar sehingga harga gula di Brazil lebih mahal bagi pembeli luar Brazil yang dapat mengurangi ekspor gula.
Kenaikan harga gula pada hari Rabu karena perkiraan dari Datagro, pasar gula global di 2021/22 akan menjadi surplus 1.1 MMT setelah defisit 2.6 MMT di 2020/21.
Harga gula juga naik karena persediaan gula turun, pada 22 Februari Brazil melaporkan adanya penundaan pengiriman untuk kedelai sehingga menghalangi pengiriman gula karena menunggu antrian pengiriman di pelabuhan, sehingga pengiriman terlambat kejadian ini bisa berlangsung sampai bulan Mei.
The Thailand Office of Cane & Sugar Board melaporkan pada hari Selasa bahwa produksi gula di Thailand, negara produsen gula terbesar ke dua di dunia, dari 10 Desember sampai 26 Februari turun 15% dari tahun lalu menjadi 6.8 MMT.
The Indian Sugar Mills Association (ISMA) pada tanggal 18 Februari lalu ekspor India sebesar 2 MMT pada tahun ini, dibawah target ekspor pemerintah sebesar 6 MMT karena kekurangan container pengiriman. Dari the All India Sugar Trade Association diperkirakan ekspor gula India di 2020/21 hanya 4.3 MMT turun 25% dari 2019/20.
Consultancy Datagro mengatakan bahwa perkiraan produksi gula di Brazil pusat dan selatan turun menjadi 36.7 juta ton di 2021/22 (April – Maret ) dibanding 38.5 juta ton pada 2020/21, tebu yang digiling turun3.5% sehingga total 586 juta ton.
Pedagang gula Sucden memperkirakan akan adanya penurunan dari tebu yang digiling menjadi sebesar 575 -580 juta ton. Diperkirakan gula yang dikandung oleh tebu berkurang 10%.
Pedagang gula Perancis memperkirakan produksi 36 -36.5 juta ton, karena sedang dilakukan instalasi penggilingan yang bisa mengambil gula secara penuh dari tebu.
Analis menyetujui bahwa pabrik gula Brazil masih terus memproduksi gula sebanyak-banyaknya karena lebih menguntungkan dibanding dibuat etanol.
Datagro memperkirakan produksi etanol turun 29.4 milyar liter dibanding 30.6 liter pada tahun lalu.
Analisa tehnikal untuk jagung dengan support pertama di $15.80 dan berikut ke $15.50 sedangkan resistant pertama di $16.50 dan berikut ke $17.00.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido