(Vibiznews – Commodity) – Harga jagung pada penutupan pasar hari Kamis naik setelah laporan ekspor mingguan USDA, pasar sangat memperhatikan cuaca di Amerika Selatan, karena akan mempengaruhi hasil panen jagung di Brazil dan Argentina.
Apabila hasil panen jagung meningkat di Brazil dan Argentina, membuat pasar jagung AS tersaingi karena Cina sebagai importir terbesar akan kembali membeli jagung dari Brazil dan Argentina.
Harga jagung Mei di CBOT naik 4.5 sen menjadi $5.3850 per bushel.
Laporan ekspor mingguan USDA sebesar 395,506 MT jagung yang dijual sampai 4 Maret dibawah range perkiraan 400 – 750k ton namun naik 241% dari minggu lalu, tetapi masih 74% lebih rendah dari tahun lalu pada minggu yang sama. Dari persediaan baru sebesar 287,291 MT sudah dijual diatas range perkiraan 25 -100k ton.
CONAB Brazil memperkirakan adanya kenaikan produksi jagung menjadi sebesar 2.587 MMT, karena perluasan ladang jagung 2%. Penanaman jagung yang ke dua kalinya tahun ini sudah selesai ditanam 54.6% sampai 5 Maret, masih dibawah rata-rata 78.4% .
Karena lambatnya penanaman dan perluasan area membuat CONAB hanya menaikkan perkiraan hasil panen sebesar 1 bpa menjadi 89.87 bpa.
BAGE memperkirakan produksi jagung di Argentina sebesar 45 MMT karena masalah kekeringan di Argentina turun dari 46 MT pada perkiraan sebelumnya dan lebih rendah dari perkiraan USDA sebesar 47.50 MT.
Pesanan di pasar Internasional, Turki memesan sebesar 115k MT jagung dan Korea Selatan membeli 261k MT jagung pada tendernya hari Kamis.
Analisa tehnikal untuk jagung dengan support pertama di $6.40 dan berikut ke $6.32 sedangkan resistant pertama di $6.63 dan berikut ke $6.72
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido