(Vibiznews – commodity) – Harga kakao pada penutupan hari Kamis naik karena melemahnya indeks dolar AS, harga kakao naik namun masih di bawah harga tertinggi minggu lalu.
Harga kakao Mei di ICE New York naik $20 (0.78%) menjadi $2.593 per ton dan harga kakao Mei di ICE London naik 0.97%.
Harga kakao naik dipengaruhi oleh perkiraan permintaan coklat akan meningkat karena turunnya penularan covid di AS, ke jumlah terendah 4 ¾ bulan dan data orang yang sudah divaksin menurut Bloomberg sebesar 326 juta di 121 negara, sehingga perkiraan lockdown akan dilonggarkan dan perjalanan boleh dilakukan .
Indeks dolar AS melemah menyebabkan harga kakao naik.
Permintaan kakao global meningkat menurut Gepex, group yang terdiri dari 6 pabrik pengolahan kakao terbesar dunia, pada bulan Februari pengolahan kakao meningkat 1.8% dari tahun lalu menjadi 45,087 MT.
Perkiraan persediaan di Ivory Coast yang melimpah membuat harga kakao turun,
Pemerintah Ivory Coast melaporkan bahwa kakao yang dikirim petani ke pelabuhan selama 1 Oktober – 7 Maret naik 0.6% dari tahun lalu menjadi 1.69 MMT.
Pada 26 Februari lalu the International Cocoa Organization (ICCO) membuat perkiraan bahwa produksi kakao global di 2020/21 naik 2.5 % dari tahun lalu menjadi 4.8 MMT dan pasar kopi global akan bertambah defisitnya menjadi defisit 102 MT dari defisit 10,000 MT.
Persediaan kakao yang diawasi oleh ICE kembali naik selama 7 bulan terakhir menjadi 3.909 juta kantong pada hari Kamis dari jumlah terendah satu tahun pada 23 Desember.
Analisa tehnikal untuk kakao dengan support pertama di $2,530 dan berikut ke $2,510 sedangkan resistant pertama di $2,590 dan berikut di $2,620.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido