(Vibiznews – Commodity) – Harga kedelai pada penutupan pasar akhir minggu turun sedikit, padahal harga kedelai pada hari Jumat ini mengalami kenaikan sepanjang pasar, namun belum bisa naik melebihi penurunan yang tajam pada hari Kamis, sehingga harga kedelai masih turun sedikit, nyaris tidak berubah pada hari Jumat kemarin.
Harga kedelai mengalami kenaikan dari harga terendahnya karena perkiraan akan ada peningkatan dari kedelai yang akan digiling dari Laporan NOPA mingguan ke jumlah yang bisa mencapai rekor tertinggi apabila terealisasi.
Harga kedelai Mei di CBOT turun 2 sen (0.02%) menjadi $14.13 per bushel, harga soymeal Mei turun $4.1 (1.01%) menjadi $400.7 per ton dan harga minyak kedelai naik 75 sen (1.37%)menjadi $55.36.
Korea Selatan membeli 12,000 MT soymeal dari Cina melalui tender di pasar Internasional. Ekspor soymeal Cina pada 10 tahun terakhir rata-rata 1.3 MMT menurut USDA.
Perkiraan laporan NOPA pada hari Senin kedelai yang digiling sebesar 168.61 mbu pada bulan Februari. Jika terealisasi maka jumlah ini akan merupakan jumlah terbesar. Sehingga perkiraan persediaan minyak kedelai menjadi 1.922 juta lbs.
Laporan ekspor mingguan dari USDA , ekspor kedelai sebesar 350,634 MT sampai 4 Maret, ada dalam range tertinggi dan naik 47% dari tahun lalu pada minggu yang sama. Pemesanan ekspor dari persediaan baru sebesar 213,200 MT jumlah tertinggi di range perkiraan.
Akumulasi ekspor yang akan dikirim di 2021/21 menjadi sebesar 5.076 MMT.
Untuk pemesanan ekspor soymeal sebesar 261,598 MT sampai 4 Maret, diatas perkiraan. Pengiriman soymeal menurut USDA di 2021/22 sebesar 18,300 MT. Untuk minyak kedelai ekspor yang dipesan minggu ini sampai 4 Maret sebesar 4,900 MT dan semua sudah dikirim di 2020/21. Total pengiriman minyak kedelai tahun marketing ini sebesar 62,828 MT.
CONAB memperkirakan produksi kedelai Brazil sebesar naik 1.314 MMT menjadi 135 MMT dan perkiraan area penanaman dinaikkan menjadi 38.5 juta Ha.Panen yang sudah selesai 37.6% sampai 5 Maret turun dari 52.5% pada musim sebelumnya. Panen di Mato Grosso sebesar 73.5 % turun dari 92% di 2020.
The Buenos Aires Grain Exchange (BAGE) menurunkan perkiraan panen Argentina menjadi 44 MMT karena kekeringan.
Permintaan Cina akan soymeal berkurang akibat wabah flu babi di Cina, sehingga harga soymeal menjadi turun.
Perkiraan cuaca di Argentina bahwa akan turun hujan pada minggu depan membuat harga kedelai turun.
Panen Brazil mengalami penundaan karen penanaman yang tertunda akibat cuaca kering dan sekarang hujan turun terus sehingga panen tertunda, dan kualitas dari kedelai turun.
Cina diperkirakan akan kembali meningkatkan pembelian kedelai dari Amerika Selatan pada tahun ini dan tahun depan sehingga mempengaruhi harga kedelai, karena permintaan kedelai AS menjadi berkurang.
Analisa tehnikal untuk kedelai dengan support pertama di $14.01 dan berikut ke $13.78 sedangkan resistant pertama di $14.32 dan berikut ke $14.46.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido