Harga Emas Sesi Asia Naik Merespon Prospek Kenaikan Inflasi

644

(Vibiznews – Commodity) Harga emas naik tipis pada hari Rabu (17/03) untuk mendekati level tertinggi dalam lebih dari dua minggu di tengah prospek inflasi yang lebih tinggi, meskipun investor berhati-hati menjelang hasil pertemuan kebijakan dua hari Federal Reserve AS.

Harga emas spot naik 0,26% pada $ 1.735.98 per ons, setelah sebelumnya menyentuh level yang tidak terlihat sejak 1 Maret di $ 1.740,90.

Harga emas berjangka AS naik 0,22% menjadi $ 1.734.70.

Beberapa investor memandang emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi yang mengikuti langkah-langkah stimulus, tetapi kenaikan yield Treasury yang dihasilkan cenderung menumpulkan daya tarik komoditas non-imbal hasil ini.

Dolar AS naik untuk sesi keempat, didukung oleh kenaikan imbal hasil AS di tengah ekspektasi pemulihan ekonomi yang lebih kuat setelah paket pemulihan $ 1,9 triliun ditandatangani menjadi undang-undang minggu lalu.

The Fed diperkirakan akan mengumumkan keputusannya tentang suku bunga pada pukul 1800 GMT pada hari Rabu. Investor akan mengamati pernyataan pembuat kebijakan tentang lonjakan imbal hasil obligasi baru-baru ini, kekhawatiran tentang kenaikan inflasi dan prospek ekonomi.

Di logam lain, perak turun 0,2% menjadi $ 25,90 per ons. Palladium merosot 0,3% menjadi $ 2.490,16, setelah mencapai tertinggi satu tahun di $ 2.520,31 pada hari Selasa, dan platinum turun 0,4% menjadi $ 1.207,56.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas bergerak naik terpicu prospek inflasi yang tinggi, dimana emas dapat dijadikan lindung nilai. Namun pergerakan imbal hasil Treasury AS dan penguatan dolar AS perlu dicermati, yang dapat menekan harga emas. Harga emas diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 1.746-$ 1.756. Namun jika turun, harga akan bergerak dalam kisaran Support $ 1.730-$ 1.723.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here