Harga Minyak Sawit Turun Dari Harga Tertinggi 13 Tahun

573

(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit turun pada penutupan pasar hari Selasa, turun dari harga tertinggi 13 tahun dan berakhirnya kenaikan sembilan hari berturut-turut, karena mengikuti harga minyak kedelai yang turun, dan perkiraan produksi minyak sawit meningkat.

Harga minyak sawit Juni pada penutupan pasar hari Selasa di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 120 ringgit atau 3% menjadi 3,900 ringgit ($948.44) per ton, harga minyak sawit kembali di bawah harga 4,000 ringgit.

Harga minyak sawit turun dari harga tertinggi 13 tahunnya, dan berakhirnya kenaikan 9 hari berturut-turut yang terlama sejak Juni 2002.

The Southern Peninsula Palm Oil Millers association memperkirakan produksi minyak sawit dari 1 – 15 Maret turun 62% dari bulan lalu.

Ekspor minyak sawit Malaysia dari 1 -15 Maret turun 1% menjadi 549,273 ton dari bulan Februari pada periode yang sama menurut data dari Societe Generale de Surveillance.

Cuaca di ladang sawit di Malaysia dan Indonesia sudah normal kembali, sehingga membuat pohon sawit bertumbuh dengan baik membuat hasil panen meningkat.

Menurut Analisa dari Palm Oil Analytics terjadi peningkatan produksi dari 1 – 10 Maret karena produksi turun hanya 22%, sehingga kenaikan harga minyak sawit terhenti.

Import minyak sawit Uni Eropa di 2020/21 mulai Juli tahun lalu mencapai 3.87 juta ton dibanding tahun lalu sebesar 4.01 juta menurut the European Commission pada hari Senin.

Harga minyak kedelai di Bursa Dalian turun 0.3% dan harga minyak sawit turun 1.7%. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade turun 0.8%.

Analisa tehnikal untuk minyak sawit dengan suppor pertama di 3,830 ringgit kemudian ke 3,800 ringgit sedangkan resistant di 3,940 ringgit dan berikutnya ke 4,060 ringgit.

Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here