(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit naik kembali pada penutupan pasar hari Rabu karena ekspor meningkat di Malaysia dan dikeluarkannya Laporan bulan Januari minyak sawit Indonesia.
Harga minyak sawit Juni naik 38 ringgit atau 0.98% menjadi 3,935 ringgit ($955.33) per ton.
Harga minyak sawit naik karena persediaan yang sedikit dan harga minyak nabati global menurut Palm Oil Analytics.
Harga minyak sawit sempat turun pada awal pasar karena laporan dari the Southern Peninsula Palm Oil Millers Association pada 1 -15 Maret produksi Malaysia meningkat, sedangkan produksi Indonesia diperkirakan juga meningkat.
Ekspor Malaysia ke India meningkat pada bulan ini, sehingga persediaan pada bulan Maret diperkirakan tidak berubah.
Pajak ekspor untuk CPO Malaysia tidak berubah 8%.
Data persediaan dan permintaan minyak sawit di Indonesia pada bulan Januari menurut laporan Indonesian Palm Oil Association (GAPKI) pada hari Rabu:
• Ekspor minyak sawit Indonesia di bulan Januari sebesar 2.86 juta ton naik 19.6% dari bulan yang sama tahun laluWalaupun pada bulan Januari terjadi penurunan 18% karena permintaan dari Cina, Malaysia dan India berkurang dibanding dengan bulan Desember.
• Pada bulan Januari Indonesia memproduksi 3.76 juta ton CPO dan minyak sawit, turun dari 4.04 juta ton di bulan Desembr dan jumlah terendah sejak Mei 2020. Turunnya produksi karena cuaca hujan sehingga terjadi banjir di daerah perkebunan sawit sehingga menganggu panen sawit.
• Produksi yang rendah membuat persediaan pada akhir Januari sebesar 4.25 juta ton, jumlah persediaan terendah sejak Juli dibanding persediaan akhir Desember sebesar 4.87 juta ton.
Harga minyak sawit sangat dipengaruhi oleh harga minyak kedelai sebagai minyak nabati saingannya.
Harga minyak sawit naik sejak pertengahan tahun 2020 terus naik dan kembali naik di 2021, namun dengan harga yang tinggi membuat permintaan berkurang dan berpindah membeli ke minyak nabati lainnya seperti minyak kedelai.
Harga minyak kedelai di Bursa Dalian turun 1.5%, sementara harga minyak sawit naik 1.9% dan harga minyak kedelai di Chicago Board of Trading naik 0.4%.
Analisa tehnikal untuk minyak sawit dengan support pertama di 3,800 ringgit kemudian ke 3,690 ringgit sedangkan resistant pertama di 4,060 ringgit dan lanjut ke 4,120 ringgit
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido