(Vibiznews – Commodity) – Mengakhiri perdagangan karet pekan ini pada perdagangan hari Jumat (19/3/2021), harga semua bursa komoditas internasional alami penurunan yang cukup signifikan. Demikian juga jika dilihat secara mingguan bearish dari pekan sebelumnya yang gain, dengan karet SHFE yang paling alami penurunan lebih besar. Harga karet SHFE harian juga anjlok ke posisi terendah 7 pekan.
Penurunan harga karet masih disebabkan oleh penurunan harga minyak mentah di bursa berjangka yang berlanjut untuk 6 sesi berturut setelah sesi sebelumnya alami pelemahan 7% lebih dan turun ke posisi terendah 1 bulan. Pergerakan harga minyak mentah menjadi acuan dikarenakan sebagai bahan dasar karet sintetis.
Namun untuk sentimen jangka panjang, posisi pasar karet masih kuat seiring dengan meningkatnya konsumsi karet global seperti yang diperkirakan ANRPC. Hal ini terlihat juga dari laporan statistik Departemen Umum Kepabeanan China, dalam 2 bulan pertama tahun 2021, impor karet alam dan sintetis China mencapai 1,08 juta ton, senilai $18,08 miliar, naik 2,3% dalam volume. Dan naik 13,3% nilainya melebihi periode yang sama di tahun 2020.
Secara mingguan semua harga karet alami pelemahan yang cukup signifikan setelah pekan sebelumnya cetak gain, terpantau harga karet Tocom anjlok 5,43% dan untuk karet SHFE dan Sicom anjlok 6,5% dan 1,63% masing-masing secara mingguan.

Harga penutupan karet Tocom di bursa Osaka untuk kontrak paling ramai yaitu kontrak bulan Agustus 2021 pada penutupan sore hari ini melemah 10,2 yen atau 3,76% ke posisi 261.0 yen per kg, terendah sejak 2 Maret. Penurunan harga Tocom juga sempat dipicu oleh penguatan yen Jepang pada sesi Asia.
Untuk harga karet di bursa Shanghai (SHFE) untuk kontrak bulan Mei 2021 ditutup anjlok 850 poin atau 5,8% lebih rendah ke posisi 14365 yuan, terendah sejak 28 Februari. Demikian untuk harga karet di bursa Singapura – Sicom, kontrak yang sedang ramai diperdagangkan yaitu kontrak bulan Mei 2021 ditutup turun US$5,4 atau 2,99% dari harga sesi sebelumnya ke posisi 175,0, terendah sejak 9 Maret.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center



