(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Jumat siang ini (19/3) terpantau terkoreksi 25,270 poin (0,40%) ke level 6.322,559 setelah dibuka turun ke level 6.325,901. IHSG terkoreksi searah dengan sentimen regional, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya melemah dengan investor mengkhawatirkan prospek inflasi, serta menyusul koreksi di Wall Street oleh lonjakan yields obligasi Treasury.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini terpantau melemah 0,31% atau 45 poin ke level Rp 14.455, dengan dollar AS di pasar uang Asia turun tipis setelah menanjak di sesi global sebelumnya; dipicu oleh kenaikan yields obligasi AS dan terkoreksinya bursa saham. Rupiah menguat dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.410.
Mengawali perdagangannya, IHSG terkoreksi 21,928 poin (0,35%) ke level 6.325,901. Sedangkan indeks LQ45 turun 5,022 poin (0,52%) ke level 951,821. Siang ini IHSG melemah 25,270 poin (0,40%) ke level 6.322,559. Sementara LQ45 terlihat turun 0,55% atau 5,283 poin ke level 951,560.
Siang ini tujuh dari sepuluh sektor tampak mengalami pelemahan. Sektor yang mencatat penurunan tertinggi adalah sektor pertambangan yang merosot 1,11%, diikuti sektor keuangan yang turun 0,95%.
Tercatat sebanyak 161 saham naik, 292 saham turun dan 177 saham stagnan. Perdagangan saham termasuk agak moderat dengan frekuensi perdagangan saham tercatat 676,33 kali transaksi sebanyak 10,63 miliar lembar saham senilai Rp 5,364 triliun.
Sementara itu, bursa regional siang ini terlihat umumnya melemah, di antaranya Indeks Nikkei yang merosot 1,13%, dan Indeks Hang Seng yang turun 1,55%.
Sejumlah saham yang masuk jajaran top losers antara lain Adi Sarana (ASSA) -4,74%, BRI Agro (AGRO) -3,09%, Antam (ANTM) -2,18%, dan Timah (TINS) -2,16%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini terkoreksi searah sentimen regional, sementara bursa kawasan Asia umumnya melemah dengan investor mengkhawatirkan kenaikan inflasi, menyusul koreksi Wall Street oleh lonjakan yields obligasi Treasury. Berikutnya IHSG kemungkinan akan bergerak dalam rentang terbatas di area konsolidasinya, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.394 dan 6.505. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.167, dan bila tembus ke level 6.018.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group
Editor: Asido