(Vibiznews – Commodity) Harga emas turun tipis pada hari Selasa, ditarik turun oleh kenaikan imbal hasil Treasury AS, meskipun dolar yang lebih lembut membatasi penurunan dan mempertahankan emas di dekat puncak tujuh minggu pada sesi sebelumnya.
Harga emas spot emas turun 0,2% menjadi $ 1,767,14 per ons, setelah mencapai $ 1,789.77 pada hari Senin, tertinggi sejak 25 Februari.
Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Juni turun 0,19% menjadi $ 1.767,20 per ons.
Imbal hasil Treasury AS 10-tahun naik di atas 1,6% setelah mencapai level terendah lima minggu minggu lalu, meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Emas yang juga dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, telah merosot lebih dari 6% tahun ini karena imbal hasil yang lebih tinggi telah menumpulkan daya tarik komoditas non-imbal hasil. Emas batangan naik 25% tahun lalu.
Dolar AS yang lebih lemah telah menawarkan beberapa dukungan untuk emas. Indeks dolar mencapai level terendah hampir tujuh minggu terhadap para pesaingnya, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Bursa Saham global beringsut lebih jauh dari rekor tertinggi pada hari Selasa karena imbal hasil obligasi negara yang tinggi dan meningkatnya kasus COVID-19 global membuat investor mempertanyakan penilaian ekuitas yang tinggi.
Perak naik 0,05% menjadi $ 25,82 per ons, paladium turun 1% menjadi $ 2,784,11 dan platinum turun 0,49% menjadi $ 1,200,32.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas berpotensi lemah jika imbal hasil Treasury AS terus meningkat, namun perlu dicermati pergerakan dolar AS. Juga perlu dicermati peningkatan kasus covid-19 di beberapa negara, yang jika memicu kekhawatiran penyebaran kasus dan perlambatan ekonomi, dapat memberi dorongan bagi harga emas.
