(Vibiznews – Commodity) Harga gula pada penutupan pasar hari Kamis naik karena cuaca kering di Brazil dapat mengurangi hasil dri perkebunan tebu.
Harga gula Juli di ICE New York naik 2 sen (0.11%) menjadi $17.55 dan harga gula putih Agustus di London naik 0.46%.
Maxar pada hari Kamis mengatakan di daerah perkebunan gula Brazil diperkirakan cuaca kering akan berlangsung sampai 9 Mei setelah akan turun hujan yang sedikit selama 10 hari.Hari Kamis lalu Czarnikow mengatakan bahwa curah hujan di daerah selatan Brazil dari Oktober sampai Maret curah hujannya dibawah rata-rata, kekeringan terbesar selama 10 tahun.
Real Brazil pada hari Kamis menguat 1.30% menjadi kurs tertinggi 3 ½ bulan terhadap dolar, menguatnya real membuat harga gula Brazil lebih mahal jika dibeli oleh pedagang luar negeri sehingga membuat ekspor gula Brazil berkurang.
Di Sao Paulo daerah perkebunan tebu yang menghasilkan panen tebu 68% dari total produksi tebu, mengalami cuaca terkering selama 20 tahun ini selama lima sampai 3nam bulan sampai Maret, sehingga hasil panen mengalami kerugian sebesar 20% menurut Somar.
Wilmar International pada 19 April lalu mengatakan kekeringan yang lama di Brazil membuat hasil panen tebu hanya 530 MMT turun 12% dari tahun lalu dan terendah selama 10 tahun. Sementara di Perancis perkebunan gula bit rusak 10% karena cuaca dingin membekukan tanaman bit.
Pada hari Selasa lalu Unica melaporkan bahwa produksi gula Brazil di Pusat – Selatan pada tahun 2021/22 dari April – Nopember turun 35.75% dari tahun lalu sampai pertengahan April menjadi 624 MT. Penggunaan tebu untuk dijadikan gula turun 38.55% di 2021/22 dari 40.15% di 2020/21.
Menurut the Indian Sugar Mills Association pada hari Senin bahwa produksi gula India dari 1 Oktober – 30 April naik 16% menjadi 29.92 MMT dari 25.81 MMT karena meningkatnya hasil panen tebu dan pabrik tebu lebih banyak membuat gula dibanding etanol. The India Sugar Trade Association memperkirakan tahun 2020/21 produksi gula India naik 9% dari tahun lalu menjadi 29.9 MMT.
Tebu yang digiling di Brazil pusat dan Selatan ada pada range 567 -578 juta ton turun dari perkiraan sebelumnya 586 juta ton menurut StoneX pada hari Senin.
Perkiraan StoneX, hasil gula diperkirakan akan sebesar 36 juta ton, dan penggilingan akan lebih sedikit. Sehingga tebu yang di giling menjadi lebih besar menjadi gula.
Produksi gula di Thailand, negara pengekspor gula terbesar ke dua di dunia. Menurut The Thailand Office of Cane & Sugar Board pada 17 Maret lalu bahwa produksi gula Thailand di 2020/21 dari 10 Desember – 15 Maret turun 8.2% dari tahun lalu menjadi 7.5 MMT.
Analisa tehnikal untuk gula dengan support pertama di $17.30 dan berikut ke $16.80 sedangkan resistant pertama di $17.80 dan berikut ke $18.20.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido