(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit pada penutupan pasar hari Senin turun dari harga tertinggi 13 tahunnya setelah Laporan Bulanan Persediaan dan Permintaan dari The Malaysian Palm Oil Board (MPOB) mengatakn bahwa persediaan April meningkat diluar perkiraan.
Harga minyak sawit Juli pada penutupan pasar hari Senin di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 62 ringgit atau 1.4% menjadi 4,365 ringgit ($1,063.34) per ton, menghentikan kenaikan harga yang tinggi selama dua hari.
Persediaan minyak sawit Malaysia naik 7.1% dari bulan lalu mencapai tertinggi 5 bulan menjadi 1.55 juta ton karena peningkatan dari produksi.
Persediaan diperkirakan akan berkurang kalau ekspor naik 4- 7% kalau sesuai dengan perkiraan tapi konsumsi domestik hanya 191,000 ton sehingga persediaan naik .
Data MPOB bahwa konsumsi domestik sebesar 50,000 ton sangat sedikit dibanding perkiraan pasar sebesar 240,000 – 362,000 ton.
Pemerintah Malaysia minggu lalu mengumumkan lockdown selama dua minggu karena peningkatan penularan Covid-19.
Ekspor Malaysia dari 1 Mei – 10 Mei naik 29.6% – 36.8% dari bulan April pada periode sama, menurut Cargo Surveyors.
Pada minggu ini adalah momentum kenaikan harga minyak sawit karena bullish pada harga minyak nabati terutama minyak kedelai di Chicago Board of Trade dan Bursa China Dalian Commodity Exchange.
Harga minyak kedelai di Bursa Dalian turun 1 % dan harga minyak sawit turun 0.03% dan harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade turun 0.8%.
Analisa tehnikal minyak sawit support pertama di 4,280 ringgit dan berikut 4,230 ringgit.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido