(Vibiznews – Commodity) – Harga jagung pada penutupan pasar hari Rabu turun dari harga tertingginya kemarin, setelah Laporan Perkiraan Persediaan dan Permintaan WASDE dari USDA dimana perkiraan persediaan jagung AS mengalami kenaikan dari perkiraan sebelumnya.
Harga jagung Juli di CBOT turun 7.50 sen ( 1.04%) menjadi $7.1475 per bushel.
Laporan Bulanan Perkiraan Persediaan dan Permintaan, WASDE (World Agriculture Supply and Demand Estimate) dari USDA pada hari Rabu:
Pasar AS :
• Perkiraan penggunaan jagung naik 220 juta bushel menjadi 6.6 milyar bushel. Penggunaan jagung untuk etanol juga meningkat karena meningkatnya permintaan bensin.
• Perkiraan ekspor jagung AS turun 325 juta bushel di 2021/22 , karena meningkatnya produksi jagung Brazil dan Argentina, sehingga pasar membeli dari mereka.
• Dengan perkiraan produksi jagung meningkat dan ekspor jagung menurun maka Persediaan jagung AS di 2021/22 naik 250 juta bushel dari tahun lalu.
• Harga jagung diperkirakan naik $1.35 dari tahun lalu menjadi $5.70 per bushel.
Pasar Global :
• Produksi jagung global naik kenaikan produksi dari negara AS, Brazil, Cina, Ukraina dan Argentina.
• Konsumsi jagung global diperkirakan naik 3%, dengan konsumsi di luar AS naik 3%.
• Import jagung global naik 3%, kenaikan impor jagung dari negara-negara Uni Eropa, Turki, Iran, Jepang dan Mexico.
• Persediaan akhir diperkirakan naik 3% dari tahun lalu, dengan kenaikan persediaan di AS dan negera lain, kecuali Cina persediaan akhir diperkirakan naik 10% dari tahun lalu
Pasar di Luar AS:
• Perkiraan produksi Brazil menurut laporan USDA, sebesar 102 MMT turun 4.4 MMT dari 106.4 MMT menurut Laporan CONAB Rabu pagi. Para trader berharap penurunan 5.7 MMT dari 109 MMT. CONAB menurunkan produksi 2.5 MMT dari 108.97 MMT.
Analisa tehnikal untuk jagung dengan support pertama di $7.03 dan berikut ke $6.98 sedangkan resistant pertama di $7.36 dan berikut ke $7.40.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido
