(Vibiznews – Commodity) – Harga kopi pada penutupan pasar hari Kamis mixed, dengan harga kopi Robusta naik ke harga tertinggi 2 minggu, kekhawatiran bahwa panen di Brazil berkurang.
Harga kopi Arabika Juli di ICE New York turun 35 sen (0.22%) menjadi $155.35 dan harga kopi robusta Juli di ICE London naik 0.93%.
Laporan Marex Solution pada hari Selasa bahwa hasil panen yang diambil di perkebunan kopi Arabika jumlahnya di bawah normal, karena cuaca kering yang masih berlangsung di Brazil akan mempengaruhi perkembangan pohon kopi sehingga panen di 2022/23 akan berkurang.
Harga kopi Arabika pada hari Kamis sempat naik ke harga tertinggi 4 1/4 tahun, namun profit taking terjadi pada sore hari sehingga pada penutupan pasar harga kopi Arabika turun.
CONAB pada hari Selasa memperkirakan produksi kopi Brazil di 2021 akan turun 23% dari tahun lalu ke jumlah terendah 4 tahun di 48.8 juta kantong.
Petani kopi di Brazil sudah selesai panen kopi 17% di 2021 sampai 25 Mei, lebih lambat dari tahun lalu, dan di bawah rata-rata menurut Safras & Mercado. Di 2020 petani kopi telah mengumpulkan 19% panen masih dibawah rata-rata 20%.
Petani menunda panen karena hampir semua buah kopi belum matang untuk dipanen. Melambatnya kematangan buah kopi berhubungan dengan cuaca Brazil dimana curah hujan kurang dari normal sejak panen terakhir tahun lalu.
Safras memperkirakan panen kopi Brazil sebesar 56.5 juta kantong, sesuai perkiraan maka hasil panen kopi sebesar 9.3juta kantong yang sudah dikumpulkan.
Harga kopi sempat naik pada hari Rabu karena laporan dari the Green Coffee Association (GCA) pada hari Senin bahwa persediaan kopi hijau di AS turun 11.6% dari tahun lalu menjadi 5.62 juta kantong dari 5.67 juta kantong tahun lalu.
Harga kopi juga naik pada minggu lalu karena kekeringan dan juga adanya hambatan pengiriman ekspor dari Columbia. The Colombian Federation Coffee Growers pada Kamis Lalu mengatakan bahwa terjadi blokade pengiriman ekspor kopi sejumlah 500,000 kantong. Persediaan kopi tidak sampai ke pelabuhan karena blokade di jalan –jalan karena protes undang-undang pajak. Colombia negara produsen kopi Arabika ke dua terbesar di dunia.
Harga kopi Robusta naik karena persediaan kopi Robusta di Vietnam turun, menurut Vietnam’s General Statistics Office melaporkan dari Januari – April ekspor kopi Robusta Vietnam turun 17.6% dari tahun lalu menjadi 563,000 MT.
Persediaan kopi yang dalam pengawasan ICE naik selama 7 bulan terakhir. Persediaan kopi Arabika pada hari Senin naik ke jumlah tertinggi 14 bulan menjadi 2.068 juta kantong dari jumlah terendah 21 tahun di 5 Oktober di 1.096 juta kantong. Persediaan kopi Robusta pada hari Kamis naik ke jumlah tertinggi 3 ¾ tahun sebesar 16,017 lot naik dari jumlah terendah 2 tahun di 10,808 lot di 14 Oktober. Persediaan kopi dalam pengawasan ICE pada hari Kamis sebesar 2.067 juta kantong.
Analisa tehnikal untuk kopi Arabika dengan support di $153, dan berikut ke $146 sedangkan resistant pertama di $157 kemudian ke $163.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido