Harga Gula Turun Dari Harga Tertinggi 3 Minggu

651

(Vibiznews – Commodity) – Harga gula pada penutupan pasar hari Rabu turun, harganya sempat naik pada pertengahan pasar namun pada akhir pasar turun likuidasi di akhir pasar, harga gula di New York kembali turun dari harga tertinggi 3 minggunya.

Harga gula Juli di ICE New York turun 1 sen (0.06%) menjadi $17.68 dan harga gula putih Agustus turun 0.09%.

Balrampur, Chini, India, negara produsen gula terbesar ke dua di dunia memperkirakan ekspor gula India di 2020/21 meningkat menjadi 6.8 MMT.

Harga gula pada hari Rabu sempat naik karena kekhawatiran cuaca kering di Brazil. The National Weather System (NWS) pada hari Jumat mengatakan bahwa Central Brazil dalam emergency kekurangan air. The NWS mengatakan bahwa curah hujan di Brazil sedikit dan diperkirakan bahwa hujan akan turun sedikit dari bulan Juni sampai Agustus.

Harga gula saat ini mengalami kenaikan karena cuaca kering berlanjut di Brazil sehingga mengganggu tanaman tebu.Pada 29 April Czarnikow mengatakan bahwa curah hujan di daerah selatan Brazil dari Oktober sampai Maret curah hujannya 36% dan dibawah rata-rata, kekeringan terbesar selama 10 tahun. Di Sao Paulo daerah perkebunan tebu yang menghasilkan panen tebu 68% dari total produksi tebu, mengalami cuaca terkering selama 20 tahun ini selama lima sampai enam bulan sampai Maret, sehingga hasil panen mengalami kerugian sebesar 20% menurut Somar.

Pada hari Selasa lalu Conab memperkirakan produksi gula Brazil di 2021/22 akan turun 5.7% dari tahun lalu menjadi 38.9 MMT. Conab juga menurunkan produksi gula Brazil menjadi 41.3 MMT dari perkiraan Desember 41.8 MMT. Suedezucker AG, produsen gula terbesar di Uni Eropa pada Kamis lalu memperkirakan produksi gula Uni Eropa turun 4% dari tahun lalu menjadi 14.5 MMT.

Menguatnya real Brazil membuat harga gula naik, real Brazil menguat ke kurs tertinggi 5 1/2 bulan terhadap dolar pada hari Rabu, sehingga harga gula Brazil lebih mahal dan mengurangi ekspor.

Unica pada hari Rabu melaporkan bahwa produksi gula di Brazil Pusat dan Selatan sebesar 2.38 MMT pada pertengahan Mei diatas perkiraan 2.24 MMT.

Produksi gula di Thailand, negara pengekspor gula terbesar ke dua di dunia. Menurut The Thailand Office of Cane & Sugar Board pada 17 Maret lalu bahwa produksi gula Thailand di 2020/21 dari 10 Desember – 15 Maret turun 8.2% dari tahun lalu menjadi 7.5 MMT.

Menurut the Indian Sugar Mills Association pada hari Senin bahwa produksi gula India dari 1 Oktober – 31 Mei naik 13% dari tahun lalu menjadi 30.57 MMT dari 27.01 MMT karena meningkatnya hasil panen tebu dan pabrik tebu lebih banyak membuat gula dibanding etanol.

Analisa tehnikal untuk gula dengan support pertama di $17.40 kemudian ke $17.10 sedangkan resistant pertama di $18.20 dan berikut ke $18.30.

Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here