(Vibiznews – Commodity) – Setelah hari Libur pada hari Senin maka Harga minyak sawit pada penutupan pasar hari Selasa turun karena perkiraan persediaan dan produksi di bulan Mei akan meningkat dan kekhawatiran penurunan biaya restribusi di Indonesia akan menurunkan harga sawit.
Harga minyak sawit Agustus pada penutupan pasar hari Selasa di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 80 ringgit atau 1.94% menjadi $4,049 per ton ($982.77) per ton, harga minyak sawit sempat turun 3.9% ke harga 3,967 ringgit pada penutupan pasar siang penurunan terbesar selama tiga minggu terakhir.
Penurunan harga minyak sawit pada hari Selasa terhenti karena kenaikan dari harga minyak mentah ke harga tertinggi 2 1/2 tahun sehingga dengan kenaikan harga minyak mentah membuat permintaan akan biodiesel sebagai bahan bakar pengganti bensin juga meningkat. Biodiesel yang berbahan baku sebagian dari minyak sawit, sehingga akan meningkatkan permintaan minyak sawit dan persediaan minyak sawit berkurang.
Harga minyak sawit Malaysia mengikuti turunnya harga olein di bursa Dalian karena rencana penurunan biaya restribusi di Indonesia, negara eksportir minyak sawit terbesar di dunia. Penurunan biaya restribusi masih didiskusikan karena biaya restribusi yang dan belum ada keputusan resmi dari pemerintah.
Para pedagang juga memperkirakan bahwa the Malaysian Palm Oil Association ( MPOA) memperkirakan produksi minyak sawit akan naik 7% dari bulan lalu menjadi 1.62 juta ton. Perkiraan tersebut sama dengan survey dari Reuter sehingga perkiraan persediaan di akhir Mei akan naik 6.3% dari bulan lalu sehingga mencapai tertinggi 8 bulan.
Para pedagang menantikan laporan persediaan dan permintaan bulanan dari the Malaysian Palm Oil Board (MPOB) yang akan dikeluarkan pada hari Kamis 10 Juni.
Harga minyak kedelai di Bursa Dalian turun 2.4% sementara harga minyak sawit turun 3%, sedangkan harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade turun 0.5%.
Analisa tehnikal untuk minyak sawit dengan support pertama di 3,970 ringgit dan berikut ke 3,850 ringgit sedangkan resistant pertama di 4,200 ringgit dan berikut ke 4,320 ringgit.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido


