Harga Kopi Naik Karena Persediaan Kopi Turun

1992
kopi,coffee

(Vibiznews – Commodity) – Harga kopi pada penutupan pasar hari Kamis naik karena persediaan kopi 2021/22 diperkirakan akan turun 16 % dan ekspor turun 18%, menurut Safras & Mercado.

Harga kopi Arabika Juli naik $1.50 (0.95%) menjadi $158.70 dan harga kopi Robusta naik 0.19%.

Safras & Mercado pada hari Kamis memperkirakan persediaan kopi Brazil 2021/22 turun 16% dari tahun lalu menjadi 62.3 juta kantong dan ekspor kopi juga turun 18% dari tahun lalu menjadi 38.35 juta kantong.

Harga kopi Arabika pada hari Kamis juga naik karena berita bahwa ekspor kopi Colombia di bulan Mei turun 52% dari tahun lalu menjadi 427,000 kantong karena tidak dapat dilakukan pengiriman akibat blokade di jalan oleh para pendemo karena pemerintah memberlakukan pajak yang baru di bulan April.

Kekhawatiran berkurangnya persediaan di Colombia, negara produsen kopi Arabika ke dua terbesar di dunia membuat harga kopi naik . The Colombian Federation Coffee Growers pada Rabu lalu mengatakan bahwa terjadi blokade pengiriman kopi di jalan dan protes dari cargo pengiriman akibatnya sejak protes dimulai 28 April ekspor kopi sejumlah 600,000 kantong ditunda pengirimannya. Pada hari Selasa Fedecafe mengataan bahwa 500 truk yang berisi kopi sudah bisa berjalan dan sampai ke pelabuhan Buenaventura. Persediaan kopi tidak sampai ke pelabuhan karena blokade di jalan –jalan karena protes undang-undang pajak.

Harga kopi tertekan karena hujan turun di perkebunan kopi Brazil, Somar Meteorologia pada hari Senin memperkirakan curah hujan sebesar 20 mm (0.8 inchi) diperkebunan kopi, Minas Gerais, Brazil selama 5 hari ke depan. Padahal sebelumnya Somar Meteorologia melapokan bahwa curah hujan hannya 7.9 mm pada minggu lalu hanya 39% dari rata-rata.

Harga kopi Robusta sempat naik ke harga tertinggi 2 1/2 tahun pada hari Selasa didorong oleh laporan dari Vietnam’s General Statistics Office yang melaporkan ekspor kopi Robusta Vietnam dari Januari – Mei turun 12% dari tahun lalu menjadi 715,263 MT.

Harga kopi Arabika naik pada hari Senin karena menguatnya Real Brazil kekurs tertinggi 5 3/4 bulan terhadap dolar. Menguatnya real membuat harga kopi di Brazil lebih mahal bagi pembeli dari luar Brazil sehingga mengurangi ekspor.

Padahari Jumat lalu the International Coffee Organization (ICO) menaikkan perkiraan konsumsi global di 2020/21 menjadi 167.564 juta kantong dari perkiraan sebelumnya di 166.346 juta kantong dan menurunkan perkiraan surplus menjadi 2.019 juta kantong dari perkiraan sebelumnya 3.286 juta kantong

Pada 28 MEI the National Weather System (NWS) melaporkan bahwa kekurangan air di Minas Gerais, Golas, Mato Grosso do Sul, Sao Paulo dan Parana. The NWS mengatakan curah hujan kurang di Brazil dari Juni – Agustus.

ICO mengumumkan ekspor kopi global dari Oktober – April naik 4.1% dari tahun lalu menjadi 77.52 juta kantong, sebagai tanda bahwa persediaan global meningkat.

Laporan Marex Solution pada 25 Mei bahwa hasil panen yang diambil di perkebunan kopi Arabika jumlahnya di bawah normal, karena cuaca kering yang masih berlangsung di Brazil akan mempengaruhi perkembangan pohon kopi sehingga panen di 2022/23 akan berkurang.

CONAB pada 25 Mei memperkirakan produksi kopi Brazil di 2021 akan turun 23% dari tahun lalu ke jumlah terendah 4 tahun di 48.8 juta kantong.

Persediaan kopi yang dalam pengawasan ICE naik selama 7 bulan terakhir. Persediaan kopi Arabika pada hari Rabu naik ke jumlah tertinggi 15 bulan menjadi 2. 116 juta kantong dari jumlah terendah 21 tahun di 5 Oktober di 1.096 juta kantong. Persediaan kopi Robusta pada hari Kamis naik ke jumlah tertinggi 3 ¾ tahun sebesar 16,017 lot naik dari jumlah terendah 2 tahun di 10,808 lot di 14 Oktober. Persediaan kopi dalam pengawasan ICE pada hari Kamis sebesar 2.115 juta kantong.

Harga kopi Robusta di London pada minggu lalu sempat ke harga tertinggi dua minggu sehingga tidak ada pembeliandi Vietnam, baik persediaan maupun permintaan turun, petani di Vietnam menahan untuk tidak menjual biji kopi sehingga para pedagang membeli kopi dari Indonesia.

Ekspor kopi Vietnam dalam lima bulan pertama tahun ini turun 11.4% dari tahun sebelumnya menjadi 720,000 ton.Pengiriman kopi pada bulan Mei diperkirakan sebesar 135,000ton atau $248 juta.

Ekspor kopi Indonesia dari propinsi Lampung sebesar 5,575.50 ton jenis Kopi Robusta Sumatera pada bulan Mei turun 41% dari tahun lalu pada bulan yang sama. Harga kopi Sumatera turun karena panen berlangsung dan meningkatkan persediaan.

Analisa tehnikal untuk kopi Arabika dengan support di $155, dan berikut ke $150 sedangkan resistant pertama di $163 kemudian ke $169.

Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting

Editor : Asido.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here