Harga Emas Turun Tertekan Penguatan Dolar AS; Akankah Berlanjut Turun?

1033

(Vibiznews – Commmodity) Harga Emas melemah pada hari Kamis (24/06), tertekan penguatan dolar AS, sementara investor mencerna sinyal beragam dari pejabat Federal Reserve tentang kenaikan suku bunga dan menunggu lebih banyak data AS untuk mengukur tekanan inflasi.

Harga emas spot turun -0,14% pada $1.775,61 per ons

Harga emas berjangka AS turun 0,4% menjadi $1.776,20.

Indeks dolar bertahan di bawah level tertinggi 11-minggu terhadap para pesaingnya.

Dua pejabat Fed pada hari Rabu mengatakan bahwa periode inflasi tinggi di Amerika Serikat dapat berlangsung lebih lama dari yang diantisipasi, sehari setelah Ketua Fed Jerome Powell meremehkan kekhawatiran inflasi dan mengisyaratkan suku bunga tidak akan dinaikkan terlalu cepat.

Namun, Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic memperkirakan suku bunga perlu naik pada akhir 2022 karena inflasi jauh di atas target 2% Fed.

Emas sering dilihat sebagai lindung nilai terhadap inflasi, meskipun kenaikan suku bunga oleh Fed akan meningkatkan biaya peluang memegang emas dan mengurangi daya tariknya.

Perak stabil di $25,87 per ons, paladium datar di $2.613,16. Platinum turun 0,3% menjadi $1.080,56.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pasar akan mencermati data ekonomi AS malam nanti dimana akan dirilis data Durables Goods Orders Mei yang diindikasikan meningkat, juga data GDB Growth Rate Final Q1 yang diindikasikan meningkat, serta data Initial Jobless Claim yang diindikasuikan menurun. Jika ketiga data tersebut terealisir sesuai indikasi, maka akan memberikan sentimen penguatan ekonomi AS dan menguatkan dolar AS. Dengan penguatan dolar AS akan melemahkan harga emas. Harga emas diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $1.762-$1.754. Namun jika naik akan bergerak dalam kisaran Resistance $1.780-$1.786.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here