(Vibiznews – Commodity) -Harga minyak sawit pada penutupan pasar naik ke harga tertinggi 2 minggu, naik dari penurunan di awal pasar, karena mengikuti kenaikan harga minyak kedelai dan perkiraan kenaikan ekspor Juni.
Harga minyak sawit September pada penutupan pasar hari Selasa naik 46 ringgit atau 1.3% menjadi 3,552 ringgit ($855.90) per ton.
Para trader menantikan laporan ekspor 1 -30 Juni pada hari Rabu, diperkirakan pengiriman naik 6.5% dari bulan lalu, sementara laporan ekspor pada minggu lalu menunjukkan peningkatan ekspor Malaysia dari 1-25 Juni naik 3.35% dari bulan lalu menjadi 1.14 juta dari 1.10 juta ton pada 1- 25 Mei menurut Intertek Testing Services dan ekpor Malaysia dari 1 -25 Juni naik 6.03% dari bulan lalu menjadi 1.17 juta ton dari 1.1 juta ton pada bulan Mei menurut Amspecs Malaysia.
Pada pertengahan hari harga turun 1.3% karena Indonesia mengumumkan penurunan biaya restribusi ekspor pada bulan Juli. Penurunan biaya restribusi dari Indonesia turun akan mengganggu pangsa pasar Malaysia, karena para pembeli bisa beralih membeli ke Indonesia daripada Malaysia.ini yang menyebabkan para pedagang melakukan penjualan di perdagangan berjangka sehingga harganya turun di awal pasar, namun harga kembali naik karena perkiraan ekspor Malaysia di bulan Juni akan meningkat.
Biaya restribusi ekspor minyak sawit Indonesia yang baru berlaku mulai 2 Juli demikian diumumkan Estate Crop Fund Agency pada hari Selasa turun dari $255 per ton menjadi $175 per ton. Penurunan biaya restribusi tidak akan mengganggu bahwa pemerintah Indonesia tetap akan mendukung mandat dari penggunaan biodiesel.
Harga minyak kedelai di bursa Dalian naik 0.5% sementara harga minyak sawit naik 1.5% .
Analisa tehnikal untuk minyak sawit dengan support pertama di 3.280 ringgit dan berikut ke 3,250 ringgit, sedangkan resistant pertama di 3,590 ringgit dan berikut ke 3,750 ringgit.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido
