(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit naik ke harga tertinggi tiga minggu pada penutupan pasar hari Rabu, karena India menurunkan pajak impor dari komoditas.
Harga minyak sawit September pada penutupan pasar hari Rabu di Burasa Malaysia Derivatives Exchange naik 44 ringgit atau 1.24% menjadi 3,597 ringgit ($866.75) per ton, harga penutupan tertinggi sejak 11 Juni.
Pada perdagangan pagi harga sempat naik 3.55%.
India pada hari Selasa menurunkan pajak impor untuk crude palm oil 10% dari 15% untuk tiga bulan menurut pemerintah India, untuk mengurangi harga yang tinggi dari minyak sawit.
Data dari cargo surveyors pada saat penutupan pasar siang hari ekspor minyak sawit Malaysia antara 7% sampai 8.6% dari bulan sebelumnya, lebih baik dari perkiraan pasar.
Produksi Juni diperkirakan lebih sekitar 7.5% dari bulan sebelumnya sehingga persediaan akhir masih terkendali.
Harga minyak sawit pada hari Rabu mendapatkan 2 berita yang menaikkan harga melalui turunnya pajak impor India, dan diperkirakan akan meningkatkan ekspor minyak sawit Malaysia dan yang kedua berita dari cargo surveyor bahwa ternyata ekspor di bulan Juni masih meningkat, sementara yang masih dapat menurunkan harga adalah meningkatnya produksi minyak sawit
Harga minyak kedelai di bursa Dalian naik 2 % sementara harga minyak sawit 2.7%. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade turun 1.2%.
Analisa tehnikal untuk minyak sawit dengan support pertama 3,280 ringgit dan berikut ke 3,250 ringgit, sedangkan resistant pertama 3,550 ringgit berikut ke 3,590 ringgit
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido


