(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit naik ke harga tertinggi 3 minggu kembali pada hari Kamis, kenaikan tiga hari berturut-turut, karena perkiraan bahwa ada permintaan yang meningkat dari pembeli utama India yang menurunkan pajak impor atas komoditi.
Harga minyak sawit September pada hari Kamis di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 115 ringgit atau 3.20% menjadi 3,714 ringgit ($893.54) per ton.
Pada sesi siang hari harga sempat naik 4.5% dan ditutup di harga tertinggi sejak 11 Juni. Harga minyak sawit pada bulan lalu turun 8.2% dari minggu lalu, penurunan terbesar sejak April 2020.
India pada hari Rabu menyatakan telah membebaskan untuk import miyak sawit olahan selama enam bulan.
Pada awal minggu pajak impor dari minyak sawit India diturunkan 41.25%. Indonesia juga menurunkan harga referensi dari Crude Palm Oil menjadi $1,094.15 per ton pada hari Rabu.
Harga minyak kedelai di Bursa Dalian naik 3.4% dan harga minyak sawit naik 4.2%.
Ekspor minyak sawit Malaysia pada 1 -30 Juni diperkirakan naik 10.8% dari bulan lalu menjadi 1,546,014 MT menurut SGS Malaysia pada hari Kamis.
Harga minyak sawit terdorong naik pada minggu ini karena penurunan pajak import dari India dan peningkatan ekspor bulan Juni namun turunnya biaya restribusi ekspor dan harga referensi untuk ekspor dari Indonesia, membuat kenaikan harga terhenti.
Analisa tehnikal untuk minyak sawit dengan support pertama di 3,570 ringit dan berikut ke 3,450 ringgit sedangkan resistant pertama di $3,750 dan berikut ke 3,780 ringgit.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido