(Vibiznews – Commodity) – Harga karet terpantau bervariasi pada perdagangan bursa komoditas internasional hari Kamis (8/7/2021) setelah sesi sebelumnya kompak melemah. Hanya harga karet Cina di bursa SHFE terpantau melompat tinggi dibandingkan karet Tocom dan SHFE yang lanjut melemah.
Harga karet Tocom ditutup anjlok ke posisi terendah 8 bulan oleh pergerakan kuat yen Jepang terhadap dolar AS selain koreksi harga minyak mentah dari posisi tertinggi 6 tahun sebelumnya. Harga minyak mentah sebagai bahan dasar karet sintetis turun untuk sesi ketiga berturut-turut dari level tertinggi 2018 di $77 karena investor terus khawatir bahwa OPEC+ tidak akan mendapatkan kesepakatan tentang perpanjangan produksi dan negara-negara akan mulai melepaskan minyak mentah secara independen.
Secara fundamental, pasar karet terseret oleh kekhawatiran tentang permintaan Cina, gangguan rantai pasokan otomotif di AS, dan melonjaknya infeksi Covid-19 secara global. Sementara itu, Asosiasi Negara-Negara Penghasil Karet Alam (ANRPC) baru-baru ini memperkirakan produksi karet alam dunia pada tahun 2021 diperkirakan akan tumbuh sebesar 5,8% year-on-year menjadi 13,812 juta ton.
Harga penutupan karet Tocom di bursa Osaka untuk kontrak paling ramai yaitu kontrak bulan Agustus 2021 pada penutupan sore hari ini anjlok 3,9 poin atau 1,77% ke posisi 217,0 yen per kg, terendah sejak 10 November 2020 setelah dibuka pada posisi 221.5 yen.
Untuk harga karet di bursa Shanghai (SHFE) untuk kontrak bulan September 2021 ditutup menguat 140 poin atau 1,2% ke posisi 13395 yuan, tertinggi sejak 31 Mei. Namun di bursa Singapura – Sicom, kontrak yang sedang ramai diperdagangkan yaitu kontrak bulan September 2021 ditutup lebih lemah dengan turun US$0,5 atau 0,31% ke posisi 162,9.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center
