HUT ke-29 BEI Optimis untuk Terus Maju

490
Vibizmedia Photo

(Vibiznews – IDX) Pada Selasa, tepatnya 13 Juli 2021, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-29 dalam berkontribusi memajukan industri Pasar Modal Indonesia secara khusus, dan perekonomian Indonesia pada umumnya. Mengikuti arahan Pemerintah Republik Indonesia dalam penerapan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro Darurat Jawa-Bali, BEI menyelenggarakan seremoni HUT secara virtual melalui platform Microsoft Teams yang diikuti oleh Komisaris, Direksi, seluruh karyawan, dan beberapa undangan stakeholders di bidang pasar modal, meliputi Komisaris dan Direksi BEI dari Periode 1992.

Dalam rangka memperingati HUT kali ini, BEI menyelenggarakan beberapa kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai bentuk rasa syukur serta kepedulian Perusahaan pada lingkungan sekitar. Sebelumnya, BEI bekerja sama dengan Yayasan Bumi Sasmaya untuk melaksanakan program Pengelolaan Material dan Sampah untuk masyarakat di kabupaten Gianyar Bali. Pada program tersebut, masyarakat setempat dibina untuk mampu mengelola sampah di lingkungannya menjadi barang yang bernilai guna dan jual. BEI juga berdonasi untuk bidang pendidikan melalui bantuan sarana belajar di kelas berupa meja, kursi dan papan tulis untuk SDS IT Unwanul Falah Bekasi, Jawa Barat. Dalam kedua program ini, BEI berkolaborasi dengan Self-Regulatory Organization (SRO) lainnya, yaitu PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), untuk ikut serta.

Selama 29 tahun perjalanannya, BEI telah mencatatkan sejumlah pencapaian yang membanggakan untuk perkembangan Pasar Modal Indonesia. Milestone BEI setelah diprivatisasi pada 13 Juli 1992 adalah diberlakukannya Otomasi Perdagangan dengan Jakarta Automated Trading System (JATS). Kemudian, penerapan Remote Trading di pasar modal berhasil diimplementasikan pada 28 Maret 2002. Menandai pencapaian berikutnya, pada 30 November 2007, Bursa Efek Surabaya bergabung dengan Bursa Efek Jakarta menjadi BEI. Perkembangan JATS pada 2009 menciptakan milestone berikutnya, yaitu Implementasi JATS Next Generation (Next-G).

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada tahun ini mengalami perubahan sebesar 1,02 persen pada level 6.039.84 sampai dengan 9 Juli 2021 yang lalu dibandingkan dengan akhir tahun lalu. Meskipun demikian, aktivitas perdagangan di Bursa terlihat cukup baik yang tercermin dari rata-rata nilai transaksi hingga awal Juli mencapai Rp13,3 triliun, dan rata-rata volume transaksi per hari telah mencapai 18,8 juta saham. Selain itu, peningkatan dialami oleh frekuensi transaksi harian lebih dari 80 persen dibandingkan tahun sebelumnya mencapai 1,2 juta kali, menempati posisi pertama di ASEAN.

Sampai dengan 9 Juli 2021, BEI telah berhasil menorehkan pencatatan efek baru yang terdiri dari 26 pencatatan efek saham, 3 obligasi baru, 1 ETF baru, dan 1 Efek Beragun Aset (EBA). Data sampai dengan Juni 2021, jumlah investor telah mengalami peningkatan 44 persen menjadi 5,6 juta investor untuk total investor saham, obligasi, dan reksa dana berdasarkan Single Investor Identification (SID). Khusus untuk investor saham, peningkatan telah terjadi sebesar 48 persen menjadi 2,5 juta investor saham. Semua pencapaian ini tentunya merupakan kerja keras seluruh stakeholders Pasar Modal Indonesia.

Selain membukukan berbagai pencapaian, BEI tidak berhenti mengembangkan program-program baru yang berkontribusi terhadap kemajuan Pasar Modal Indonesia. Pada awal tahun 2021, BEI telah meluncurkan Klasifikasi Industri baru untuk Perusahaan Tercatat pada 25 Januari 2021, serta peluncuran indeks syariah baru, yakni Indeks IDX-MES BUMN 17 pada 29 April 2021. Selain implementasi serangkaian program strategis yang ditargetkan untuk rampung pada tahun ini, BEI masih melakukan pengembangan peraturan Multiple Voting Share (MVS) untuk mengakomodir Initial Public Offering (IPO) dari para perusahaan unicorn, pengembangan edukasi investor berbasis teknologi, penyempurnaan mekanisme perdagangan (pre- closing, market order, periodic order), optimalisasi sistem pengawasan, pengembangan sistem co-location Anggota Bursa, sampai dengan optimalisasi layanan Sistem Penyelenggara Pasar Alternatif (SPPA).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here