(Vibiznews – Forex) – Pair USDJPY pada sesi Asia hari Rabu (14/7/2021) bergerak bearish setelah rally 3 sesi berturut dan mencapai posisi tertinggi sepekan lebih. Pair turun mendekati zona support oleh kuatnya sentimen perdagangan safe haven. Yen Jepang sedikit lebih kuat terhadap dolar AS oleh bargain hunting.
Secara fundamental terdapat momentum kekuatan ekonomi dari rilis data terakhir, harga produsen naik 5% yoy di bulan Juni, inflasi harga produsen selama 4 bulan berturut-turut, di tengah melonjaknya harga komoditas. Sementara itu, pesanan mesin inti tidak termasuk kapal dan perusahaan tenaga listrik naik 7,8% bulan ke bulan di bulan Mei, kenaikan 3 bulan berturut-turut dan paling curam sejak Oktober 2020.
Perdana Menteri Yoshihide Suga menetapkan Tokyo dalam keadaan darurat COVID-19 yang keempat kalinya pada hari Senin (12/7) setelah Pemerintah Metropolitan Tokyo mengkonfirmasi pertambahan 950 kasus baru pada hari Sabtu.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya bergerak koreksi di pasar uang Asia setelah mencapai posisi tertinggi 3 bulan sesi global sebelumnya. Sebelumnya dolar menguat merespon kenaikan lanjutan posisi yield obligasi AS setelah data inflasi bulan Juni dilaporkan melonjak.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY bergerak lemah, pair yang berada di posisi 110.49 bergerak turun ke posisi 110.40 sebelum meluncur ke S1 dan S2. Namun jika berbalik arah, pair akan naik kembali menuju 110.68 dan jika tembus lanjut ke posisi R1 dan juga R2.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
111.23 | 110.93 | 110.78 | 110.49 | 110.33 | 110.04 | 109.85 |
Buy Avg | 110.72 | Sell Avg | 110.33 |