Harga Kopi Turun Karena Suhu Dingin di Brazil Berkurang

699

(Vibiznews – Commodity) – Harga Harga kopi pada penutupan pasar hari Selasa turun tajam karena risiko pembekuan di Brazil berkurang.

Harga kopi Arabika September di ICE New York turun $6.05 (2.91%) menjadi $201.75 dan harga kopi Robusta September di ICE London turun 1.88%.

Menurut Paragon Global Market cuaca dingin yang bergerak ke Minas Gerais perkebunan kopi terbesar di Brazil pada minggu ini dihalangi oleh awan sehingga suhu dingin berkurang tidak membuat beku dan kerusakan berkurang.

Pembelian terjadi pada hari Senin sehingga harga kopi Arabika naik ke harga tertinggi 6 ¾ tahun karena pengaruh dua risiko kekeringan dan pembekuan dari tanaman kopi Brazil. Tanaman kopi Brazil mengalami penurunan produksi karena kekeringan dan dua kali pembekuan dalam waktu satu bulan. Rural Clima memperkirakan akan ada cuaca beku di Minas Gerais dari 28 –30 Juli.

Rural Clima mengatakan bahwa suhu udara di selatan Minas Gerais perkebunan kopi terbesar di Brazil suhunya terendah selama 27 tahun, pembekuan akan membakar daun dan batang dari pohon kopi, sehingga hasil panen di Brazil di 2022 akan turun. Menurut ECOM Research, panen diperkirakan akan turun pada tahun depan antara 4.05 juta kantong sampai 5.2 juta kantong. Perkiraan Ecom’s untuk kopi Arabika di 2022/23 sebesar 48 juta kantong, dan kerugian sekitar 8% sampai 11% dari total panen.

Pada hari Jumat lalu ICE Futures menaikkan margin requirement untuk kopi Arabika berjangka menjadi $7,500 per kontrak dari $322, sehingga mengurangi posisi spekulatif.

Kekurangan hujan di Brazil merupakan factor yang menaikkan harga kopi setelah Somar Meteorologia pada hari Senin melaporkan tidak ada hujan turun pada minggu lalu, di Minas Gerais, perkebunan kopi Arabika terbesar di Brazil, pada minggu yang ke tiga dimana dikatakan tidak ada hujan. Menurut Rural Clima kelembaban di Minas Gerais hanya 20%, di bawah dari kelembaban minimal yang diperlukan oleh pohon kopi sebesar 60%. Kekeringan ini paling parah dalam 100 tahun.

Harga kopi Robusta sempat naik pada hari Senin karena turunnya persediaan kopi dari Vietnam, produsen kopi Robusta terbesar di dunia karena kekurangan container untuk pengiriman kopi Robusta sehingga ekspor kopi Robusta Vietnam terbatas menurut laporan dari Vietnam’s General Statistics Office yang melaporkan pada 13 Juli ekspor kumulatif dari Januari – Juni turun 10.3% dari tahun lalu menjadi 843,319 MT. ICO pada pada 13 Juli melaporkan bahwa ekspor kopi Robusta global dari Oktober sampai Mei turun 4.2% dari tahun lalu menjadi 31.435 juta kantong.

The International Coffee Organization (ICO) pada 5 Juli menaikkan perkiraan surplus kopi di 2020 – 2021 sebesar 12% menjadi 2.26 juta kantong dari perkiraan sebelumnya 2.02 juta kantong. ICO juga melaporkan pada 13 Juli bahwa total ekspor kopi global dari Oktober sampai Mei naik 2.2 % dari tahun lalu menjadi 87.299 juta kantong.

CEO Colombia’s National Federation of Coffee Growers mengatakan bahwa ekspor kopi dapat berjalan kembali dan diperlukan waktu 2 bulan untuk mengirim kopi yang sudah ditunda. Ekspor kopi Colombia turun 52% dari tahun lalu menjadi 427,000 kantong setelah pemblokiran jalan sehingga sulit mengirim hasil kopi dari petani ke pelabuhan

CONAB pada 25 Mei memperkirakan produksi kopi Brazil di 2021 akan turun 23% dari tahun lalu ke jumlah terendah 4 tahun di 48.8 juta kantong.

Persediaan kopi yang dalam pengawasan ICE naik selama 7 bulan terakhir. Persediaan kopi Arabika 30 Juni naik ke jumlah tertinggi 1 1/2 tahun menjadi 2.190 juta kantong dari jumlah terendah 21 tahun di 5 Oktober di 1.096 juta kantong. Persediaan kopi Robusta pada 20 Mei naik ke jumlah tertinggi 3 ¾ tahun sebesar 16,017 lot naik dari jumlah terendah 2 tahun di 10,808 lot di 14 Oktober. Persediaan kopi dalam pengawasan ICE pada hari Selasa sebesar 2.177 juta kantong.

Analisa tehnikal untuk kopi Arabika dengan support pertama di $199, dan berikut ke $187 sedangkan resistant pertama di $215 kemudian ke $226 .

Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting

Editor : Asido.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here