(Vibiznews –Commodity) – Harga minyak sawit pada penutupan pasar hari Kamis naik kembali, mengikuti kenaikan harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade dan harga minyak kedelai di Bursa Dalian.
Harga minyak sawit Oktober pada penutupan pasar hari Kamis di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 123 ringgit atau 2.7% menjadi 4,431 ringgit ($ 1,045.79) per ton.
Harga minyak sawit pada hari Rabu turun 2.6% setelah naik tiga hari berturut-turut karena turunnya permintaan dari India dan Cina.
Produksi minyak sawit diperkirakan akan turun 10.8% dari 1 –20 Juli dibanding bulan lalu
Permintaan ekspor dari India berkurang di Malaysia, karena India membeli minyak sawit dari Indonesia dengan harga yang lebih murah.
Pasar diluar minyak sawit sedang naik kembali, harga minyak kedelai di the Chicago Board of Trade (CBOT) naik kembali dan harga minyak sawit di Dalian juga hanya kurang sedikit.
Pembelian kedelai di CBOT terjadi karena pembelian tehikal sementara harga minyak kedelai naik karena naiknya permintaan dari perusahaan makanan di AS dan permintaan sektor bahan bakar diesel. Cuaca juga merupakan faktor yang menggerakkan pasar terbatasnya hujan di perkebunan kedelai di AS, di sebelah Utara dan Barat sehingga ladang cenderung kering, sedangkan hujan turun hanya di Selatan dan Timur Perkebunan Kedelai di AS, temperatur masih diatas normal dengan cuaca seperti ini membuat harga kedelai masih akan naik.
Harga minyak kedelai di CBOT naik 0.5% , sedangkan di Bursa Dalian Commodity Exchange harga minyak sawit turun 0.1% setelah turun sebesar 1.9% pada sesi sebelumnya.
Harga minyak Brent naik di atas $75 per barel pada hari Kamis, membuat harga minyak sawit naik.
Analisa tehnikal untuk minyak sawit dengan support pertama di 4,280 ringgit, dan berikut ke 4,200 ringgit sedangkan resistant pertama di 4,480 ringgit dan beriku ke 4,720 ringgit.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido
