Mencermati Data Inflasi dan RUU Infrastruktur AS – Market Mover 11 August 2021

575

(Vibiznews – Market Mover) Pasar perdagangan global akan mencermati data inflasi AS yang akan dirilis malam ini.
Hasil dari data pekerjaan AS yang kuat minggu lalu dan dari pernyataan baru-baru ini oleh pejabat Fed yang mengisyaratkan bahwa pengurangan pembelian aset akan segera terjadi, membawa opini pasar bahwa The Fed AS bisa meningkatkan suku bunga lebih cepat.
Demikian juga jika data Inflasi terealisir meningkat juga dapat menambah ekspektasi kenaikan suku bunga tahun depan.

Dua pejabat Federal Reserve mengatakan pada hari Senin bahwa inflasi sudah pada tingkat yang dapat memenuhi satu percobaan untuk awal kenaikan suku bunga, meskipun pejabat The Fed yang ketiga, Charles Evans, keberatan akan hal tersebut pada hari Selasa.

Berita lain dari AS adalah pada Selasa kemarin Senat AS mengesahkan RUU infrastruktur senilai $ 1 triliun, yang mengalokasikan $ 550 miliar dalam pengeluaran baru untuk bidang-bidang termasuk transportasi dan jaringan listrik

Bagaimanakah pengaruh data inflasi AS dan disahkannya RUU infrastruktur AS bagi pergerakan pasar global?

Dari pasar Forex, Dolar AS bergerak di dekat level tertinggi empat bulan terhadap euro dan mencapai level tertinggi lima minggu pada yen Jepang, karena pasar menunggu data inflasi AS dan memperkirakan pembacaan yang tinggi dapat membawa Federal Reserve melakukan pengetatan kebijakan moneternya. Dolar AS juga menyentuh tertinggi dua minggu terhadap poundsterling Inggris semalam dan tertinggi satu bulan terhadap franc Swiss.

Dari pasar Index, Indeks Dow Jones dan S&P 500 di bursa AS ditutup pada rekor tertinggi pada hari Selasa setelah Senat AS mengesahkan RUU infrastruktur senilai $ 1 triliun. Namun pasar saham global masih berhati-hati menantikan data inflasi AS, hal tersebut terlihat dari mixed nya bursa Asia dan Eropa.

Dari pasar Komoditas, harga emas turun tertekan penguatan dolar AS dan imbal hasil Treasury AS menjelang rilis data inflasi AS. Sedangkan harga minyak naik setelah data industri menunjukkan persediaan minyak mentah dan bensin AS turun pekan lalu, sementara Administrasi Informasi Energi AS menaikkan perkiraan permintaan bahan bakar pada 2021 dan mengatakan konsumsi pada Mei hingga Juli lebih tinggi dari yang diperkirakan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here