(Vibiznews – Commodity) – Harga gula pada penutupan pasar hari Rabu mixed dengan harga gula turun dari harga tertinggi hari Selasa tertinggi 4 ½ tahun. Harga gula di London masih naik ke harga tertinggi 3 bulan.
Harga gula Oktober di ICE New York turun 12 sen (0.61%) menjadi $19.47 dan harga gula Oktober di ICE London naik 0.64%.
Harga gula naik karena laporan Unica bahwa produksi gula pada 2 minggu terakhir Juli turun 11.8% dari tahun lalu menjadi 3.034 MMT.
Pada hari Selasa, CEO dari Tereos SCA, produsen gula terbesar ke dua di dunia mengatakan bahwa pabrik gula produksinya turun 21% dari tahun lalu di 2021/22 menjadi 16.6 MMT terendah 12 tahun. Dia mengatakan bahwa kerusakan dari tanaman tebu dari beku dan kekeringan akan berlangsung selama 18 bulan.
Pada hari Selasa lalu, Wilmar Internasional mengatakan bahwa kerusakan akibat cuaca beku dan kekeringan sehingga perkiraan produksi gula di 2021/22 menjadi 28 MMT turun 27% dari tahun lalu, mencapai produksi terendah dalam 10 tahun terakhir. Wilmar juga mengingatkan bahwa produksi gula di 2022/23 belum tentu naik lagi akibat kerusakan karena kekeringan dan beku pada tanaman tebu.
Harga gula pada 4 Juni naik karena perkiraan the International Sugar Organization (ISO) untuk pasar gula global di 2021/22 defisit 2.7 MMT naik dari defisit 3.1 MMT pada 2020/21.
Pada 25 Mei lalu Conab memperkirakan produksi gula Brazil di 2021/22 akan turun 5.7% dari tahun lalu menjadi 38.9 MMT. Conab juga menurunkan produksi gula Brazil menjadi 41.3 MMT dari perkiraan Desember 41.8 MMT.
Produksi gula yang melimpah dari India membuat harga gula turun, setelah India’s Sugar Mills Association pada 14 Juli memperkirakan produksi gula India di 2021/22 naik menjadi 31 MMT dari 30.9 MMT di 2020/21.
Analisa tehnikal untuk gula dengan support pertama di $18.90 kemudian ke $ 18.70 sedangkan resistant pertama di $19.70 dan berikut ke $20.00.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido



