Harga Gula Turun Mengikutinya Turunnya Harga Minyak Mentah

732

(Vibiznews – Commodity) – Harga gula turun pada penutupan pasar hari Kamis karena turunnya harga minyak mentah turun ke harga terendah 3 bulan dan kurs real Brazil melemah ke kurs terendah 3 1/2 bulan.

Harga gula Oktober di ICE New York turun 38 sen (1.88%) menjadi $19.79 dan harga gula Oktober di ICE London turun 1.98%.

Harga gula turun karena harga minyak mentah turun ke harga terendah 3 bulan, dengan turunnya harga minyak mentah maka harga etanol juga turun sehingga pabrik penggilingan tebu di Brazil akan memilih untuk membuat gula daripada etanol sehingga persediaan gula meningkat.

Real Brazil turun ke terendah 3 ½ bulan terhadap dolar pada hari Kamis sehingga harga gula Brazil lebih murah bagi pembeli di luar Brazil sehingga dapat meningkatkan ekspor.

Harga gula pada seminggu ini naik mencapai harga tertinggi 3 ½ tahun karena kekhawatiran bahwa kerusakan tanaman tebu di Brazil akibat beku dan cuaca kering.

Unica pada hari Selasa melaporkan bahwa produksi gula Brazil Selatan dan Pusat pada pertengahan terakhir Juli turun 11.8% dari tahun lalu menjadi 3.034 MMT. Dan CONAB pada hari Kamis memperkirakan produksi gula turun 10.5% dari tahun lalu menjadi 36.9 MMT dari 41.3 MMT di 2020/21.

Harga etanol di Brazil pada Jumat lalu naik ke harga tertinggi 3.1382 real per liter, sehingga pabrik tebu lebih banyak membuat etanol, sehingga produksi gula berkurang dan persediaan gula turun.

Pada hari Selasa lalu CEO dari Tereos SCA, produsen gula terbesar ke dua di dunia melaporkan bahwa tebu yang digiling akan berkurang 21% dari tahun lalu pada 2021/22 menjadi 16.6 MMT, jumlah terendah selama 12 tahun. Kerusakan dari tanaman tebu Brazil akibat beku dan dingin akan membuat harga gula terdorong naik dalam 18 bulan ini.

Wilmar International pada tanggal 3 Agustus menurunkan perkirakan produksi gula karena kerusakan akibat cuaca beku dan kering sehingga produksi gula di 2021/22 menjadi 28 MMT turun 27% dari tahun lalu, mencapai produksi terendah dalam 10 tahun terakhir. Wilmar juga mengingatkan bahwa produksi gula di 2022/23 belum tentu naik lagi akibat kerusakan karena kekeringan dan beku pada tanaman tebu.

Harga gula pada 4 Juni naik karena perkiraan the International Sugar Organization (ISO) untuk pasar gula global di 2021/22 defisit 2.7 MMT naik dari defisit 3.1 MMT pada 2020/21.

Produksi gula yang melimpah dari India membuat harga gula turun, setelah India’s Sugar Mills Association pada 14 Juli memperkirakan produksi gula India di 2021/22 naik menjadi 31 MMT dari 30.9 MMT di 2020/21.

Analisa tehnikal untuk gula dengan support pertama di $19.60 kemudian ke $ 19.30 sedangkan resistant pertama di $20.40 dan berikut ke $20.60.

Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting

Editor : Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here