(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit pada penutupan pasar hari Jumat di akhir minggu masih naik setelah beberapa hari mengalami penurunan sehingga pada minggu ini harga minyak sawit mengalami penurunan hampir 6%. Pengaruh penurunan harga minyak sawit pada minggu ini akibat penurunan komoditas pada umumnya di pasar global, akibat menguatnya kurs USD sehingga harga komoditas lain menjadi lebih murah.
Yang kedua peningkatan penularan covid varian Delta di beberapa negara di dunia, di AS, negara-negara Asia lainnya, sehingga lockdown terjadi, perekonomian kembali turun, pergerakan berkurang membuat permintaan minyak mentah berkurang sehingga harga minyak mentah turun, membuat biodiesel berbahan sawit menjadi kurang menarik harganya turun.
Harga minyak sawit Nopember pada hari Jumat di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 18 ringgit atau 0.42% menjadi 4,256 ringgit ($1,004.25) setelah turun ke harga terendah 10 hari pada sesi belumnya.
Ekspor Minyak sawit Malaysia dari 1 – 20 Agustus turun 8.3% menjadi 788,211 ton dari 863,586 ton yang dikirim pada 1 –20 Juli menurut AmSpec Agri Malaysia pada hari Jumat.
Saham Asia melanjutkan penurunan dari 2021 penurunan terendah pada pagi hari, sedangkan kurs dolar AS menguat ke kurs tertinggi 9 bulan.
Harga minyak mentah turun ke harga terendah 3 bulan, turun ke harga terendah satu minggu sebesar 6% akibat lockdown di berbagai negara karena rendahnya rate vaksin sehingga sulit menangkal kasus virus covid Delta. Akibat lockdown pergerakan berkurang menyebabkan permintaan akan bensin dan bahan bakar berkurang.
Harga minyak kedelai turun 1% sementara harga minyak sawit turun 1.2%, harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade 0.4%.
Analisa tehnikal untuk minyak sawit support pertama di 4,190 ringgit dan berikut ke 4,050 ringgit sedangkan resistant 4,360 ringgit dan berikut ke 4,430 ringgit.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido
