(Vibiznews – Commodity) – Harga kakao pada penutupan pada hari Kamis naik karena turunannya persediaan kakao global setelah Nigeria, negara penghasil kakao ke empat di dunia ekspor Juli turun 2.4% dari tahun lalu menjadi 15,197 MT.
Harga kakao Desember ICE New York naik $11 (0.42%) menjadi $2,623 perton dan harga kakao Desember ICE London naik 0.11%.
Harga kakao naik selama bulan-bulan terakhir naik ke harga tertinggi 5 ½ bulan pada Rabu lalu karena kenaikan permintaan kakao. Persediaan kakao AS dalam pengawasan ICE turun ke jumlah terendah 2 bulan turun dari rekor tertinggi di 5.86 juta kantong (data dari 1999) di 30 Juni. Juga IRI melaporkan pada 10 Agustus penjualan coklat retail pada 4 minggu sampai11 Juli naik 5.8% dari tahun lalu.
Laporan dari Gepex, 6 perusahaan coklat terbesar pada hari Senin bahwa permintaan kakao yang digiling dari Gepex meningkat 7.3% dari tahun lalu menjadi 50,088 MT.
Harga kakao naik pada hari Jumat karena pemerintah Ivory Coast menghentikan penjualan kakao forward untuk 2021/22 karena mendorong persediaan kakao global berkurang.
Harga kakao turun ke harga terendah 2 minggu karena tanda-tanda Persediaan kakao di Ivory Coast melimpah laporan dari pemerintah Ivory Coast pada hari Senin bahwa petani mengirimkan 2.41 MMT kakao dari 1 Oktober sampai 22 Agustus naik 6.6% dari tahun lalu.
Meningkatnya persediaan kakao di Ghana, negara penghasil kakao terbesar ke dua di dunia sehingga harga kakao turun, The Ghana Cocoa Board pada hari Kamis membeli 1,03 MMT kakao dari petani pada 1 Oktober sampai 19 Agustus, jumlah tertinggi dalam 10 tahun terakhir.
Harga kakao cenderung turun karena penyebaran covid delta yang semakin meningkat sehingga dapat menurunkan aktivitas perekonomian dan akan mengurangi permintaan komoditas termasuk kakao. Penyebaran virus covid Delta membuat terjadinya lockdown di Asia dan Australia akan mengurangi aktivitas ekonomi sehingga mengganggu permintaan komoditi termasuk kakao.
Rata-rata penderita covid baru selama 7 hari terakhir di AS naik ke jumlah 6 ¾ bulan tertinggi pada hari Senin kemarin 149,923
The International Cocoa Organization (ICCO) pada 31 Mei menaikkan perkiraan produksi kakao global menjadi 5.02 MMT naik 6.3% dari tahun lalu. ICCO menaikkan surplus kakao global di 2020/21 menjadi 165,000 MT dari perkiraan Februari surplus 102,000 MT.
Permintaan kakao global meningkat dan merupakan faktor positif bagi harga kakao. The Cocoa Association of Asia pada 16 Juli mengatakan pada kuartal ke 2 kakao yang digiling di Asia naik 9% dari tahun lalu menjadi 220,865 MT naik 4% diatas perkiraan mencapai rekor pada Q2. The National Confectioners Association bahwa permintaan kakao di Amerika Utara di Q1 naik 11.7% dari tahun lalu menjadi 123,719 MT naik 6% dari tahun lalu. Permintaan kakao Eropa naik setelah European Cocoa Association melaporkan pada hari Selasa bahwa kakao yang di giling di kuartal 2 di Eropa naik 14% dari tahun lalu menjadi 356,854 MT lebih baik dari perkiraan yang naik 7.5% dari tahun lalu kenaikan pada kuartal ke dua tertinggi dalam 10 tahun.
Analisa tehnikal untuk kakao support pertama di $2,540 dan berikut di $2,500 sedangkan resistant pertama di $2, 650 dan berikut di $2,710.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido