Bank Rakyat Indonesia (BBRI): Target Dana Hasil Rights Issues dan Inbreng, Rp95,92 Triliun

1007

(Vibiznews – IDX Stocks) – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) telah menetapkan harga pelaksanaan rights issuenya sebesar Rp 3.400 per saham. Dengan menerbitkan 28,21 miliar saham, bank pelat merah ini berpotensi meraup dana dan hasil inbreng saham Rp 95,92 triliun.

Dana segar yang bisa diraup dari publik melalui rights issue ini mencapai Rp 41,1 triliun. Sementara pemerintah akan melaksanakan seluruh haknya sesuai dengan porsi kepemilikan sahamnya dalam BRI dengan cara penyetoran saham dalam bentuk lain selain uang (Inbreng) seluruh saham Seri B milik Pemerintah dalam Pegadaian dan PNM senilai Rp 54,7 triliun.

Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu R.K mengatakan, penetapan harga rights issue ini sudah mempertimbangkan banyak faktor.

“Itu termasuk kondisi makro ekonomi dan industri yang terakhir, kinerja perseoran, fluktuasi harga perseroan dan masukan dari para pemegang saham,” jelasnya dalam keterangan resmi yang diterima media, Rabu (1/9).

Dia menekankan aksi korporasi ini diharapkan mampu mendukung Perseroan dalam melakukan pengelolaan modal yang prudent untuk memitigasi risiko yang tidak terprediksi dalam lingkungan yang menantang.

Selain itu, lanjutnya, dananya juga akan dipakai untuk membiayai pertumbuhan bisnis di masa depan, sehingga mampu memberikan nilai tambah yang berkelanjutan bagi pemegang saham.

Dana hasil dari aksi korporasi itu di antaranya akan dimanfaatkan oleh BRI untuk pembentukan Holding BUMN UMi.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) optimistis kinerja perseroan akan tumbuh semakin tinggi ke depan pasca rights issue dalam rangka pembentukan holding ultra mikro (UMi).

Oleh karena itu, BRI berharap pemegang saham publik bisa mengeksekusi haknya dalam aksi rights issue yang akan digelar perseroan. Dengan prospek pertumbuhan yang bagus tersebut maka investor akan mendapat untung ke depan.

BRI menjanjikan akan menjaga rasio payout dividen tidak kurang dari 50% setelah terbentuknya holding ultra mikro. Jika rights issue terserap dengan optimal maka dalam lima tahun ke depan pertumbuhan dalam ekosistem usaha UMi diperkirakan akan tumbuh 14% per tahun.

Sementara jika investor publik mengeksekusi rights-nya hanya 50% saja maka rata-rata pertumbuhan kredit dalam lima tahun ke depan diperkirakan 10,7% per tahun. Jika tidak diambil, maka saham akan terdilusi sekitar 18%.

“Nanti dapat peluang pertumbuhan seperti itu, pasti revenue-nya kan ikut naik, income-nya ikut naik. Kemudian kami menjanjikan akan jaga dividen payout ratio kita tidak kurang dari 50%,” kata Direktur Utama BRI Sunarso dalam keterangan tertulisnya, Rabu (1/9).

Adapun jadwal waktu terkait rights issue BRI yang harus dicatat investor antara lain:
– Tanggal Pencatatan (Recording Date) untuk memperoleh HMETD 9 September 2021
– Tanggal Terakhir Perdagangan Saham Dengan HMETD (Cum-Right) di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi 7 September 2021 dan Pasar Tunai 9 September 2021
– Tanggal Mulai Perdagangan Saham Tanpa HMETD (Ex Right) di Pasar Reguler dan Negosiasi 8 September 2021 dan Pasar Tunai 10 September 2021
– Tanggal Distribusi HMETD 10 September 2021
– Tanggal Pra Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia 13 September 2021
– Periode Perdagangan HMETD 13 – 22 September 2021
– Periode Pendaftaran, Pembayaran dan Pelaksanaan HMETD 13 – 22 September 2021
– Periode Penyerahan Saham Hasil Pelaksanaan HMETD 15 – 24 September 2021
– Tanggal Terakhir Pembayaran Pemesanan Saham Tambahan 24 September 2021
– Tanggal Penjatahan untuk Pemesanan Saham Tambahan 27 September 2021
– Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan Saham Tambahan 29 September 2021

Analis Vibiz menyarankan untuk pelaku pasar untuk menyimpan saham BBRI dalam jangka menengah dan panjang. Sebab, ada peluang penurunan harga saham setelah rights issue karena penambahan saham baru dengan penghimpunan dana yang cukup besar.

Namun, penurunan harga tersebut hanya sementara waktu, dimana jika progres kinerja BBRI memang sejalan dengan yang diharapkan maka bakal mendongkrak harga sahamnya.

Pergerakan harga saham BBRI hari ini bergerak di zona merah sejak sesi I perdagangan bursa, dalam rentang harga dari 3880 – 3930. Dan ditutup anjlok 1.02% atau 40 poin ke harga Rp.3890 per lembar. Dilihat dari valuasi saham, angka PER nya 19.23 kali dan market kapitalisasi pasar mencapai Rp479.82 triliun. Target harga untuk saham BBRI ini adalah mencapai level Rp4500 per lembar.

Selasti Panjaitan/Vibiznews
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here