(Vibiznews – Market Mover) Pasar perdagangan global bersikap hati-hati pada hari-hari ini seiring dengan hasil Non Farm Payrolls Agustus AS yang merosot, yang semakin menjadi perhatian pasar global terhadap The Fed AS untuk waktu pengurangan pembelian asetnya, apakah menjadi mundur atau tetap pada rencana yang pernah disampaikan yaitu sebelum akhir tahun ini.
Data tenaga kerja AS masih menjadi perhatian yaitu data Jobless Claim yang akan dirilis Kamis malam, yang diperkirakan terjadi penurunan.
Namun di Amerika Serikat juga muncul kekhawatiran ekonomi dengan Goldman Sachs memangkas perkiraan PDB AS 2021 menjadi 5,7% dari perkiraan Agustus 6,0%, mempertimbangkan jalur yang lebih sulit ke depan bagi konsumen AS daripada yang diantisipasi sebelumnya.
Investor Eropa juga berhati-hati menjelang pertemuan Bank Sentral Eropa hari Kamis. Lonjakan inflasi zona Eropa baru-baru ini dan peningkatan indikator ekonomi telah membuat beberapa pengamat pasar mengantisipasi nada yang lebih hawkish dari pembuat kebijakan di Eropa.
Bagaimanakah perkembangan pasar global dengan kehati-hatian investor mencermati pergerakan The Fed AS dan perkembangan data ekonomi AS?
Dari pasar Forex, Dolar AS naik ke puncak satu minggu terhadap mata uang utama pada hari Rabu, didukung oleh imbal hasil Treasury yang lebih tinggi dan euro yang lebih lemah menjelang keputusan kebijakan Bank Sentral Eropa. Melemahnya indeks S&P 500 ke terendah 1 minggu memicu penguatan dolar AS.
Namun terpantau dolar AS mulai dibatasi kenaikannya seiring Imbal hasil Treasury AS melemah.
Dari pasar Indeks, bursa saham global bergerak mixed dengan sikap hati-hati mencermati perkembangan ekonomi AS, The Fed dan ECB. Bursa Wall Street ditutup mixed merespon pemangkasan ekonomi, terpantau bursa saham berjangka AS melemah akibat penurunan dow jones 200 poin kemarin. Bursa Asia berakhir mixed, dengan hanya indeks Nikkei yang positif setelah GDP Growth Rate Q2 terealisir meningkat. Bursa Bursa Eropa terpantau bergerak lemah terpicu kehati-hatian menjelang pertemuan ECB.
Dari pasar Komoditas, harga emas mulai bergerak naik seiring meredanya kekuatan dolar AS. Sedangkan harga minyak bergerak naik dengan melambatnya produksi AS setelah badai Ida melanda kawasan minyak di Teluk Meksiko.