(Vibiznews – commodity) – Harga jagung turun setelah Laporan Bulanan Perkiraan Persediaan dan Permintaan WASDE yang meningkatkan hasil panen di AS, persediaan naik.
Harga jagung Desember di CBOT naik $7.50 (1.47%) menjadi $5.1750 per bushel.
Harga jagung naik setelah Laporan Bulanan Perkiraan Persediaan dan Permintaan WASDE yang memperkirakan hasil panen September di AS sebesar 176.3 bpa. Perkiraan pedagang sebesar 175.8 bpa naik dibanding bulan Agustus 174.6 bpa. NASS memperbaiki area penanaman 600k yang ditambahkan ke 93.3 juta demikian juga hasil panen ditambahkan 600k menjadi 85.1 juta. Sehingga produksi menjadi 14.996 milyar bushels.
Penggunaan jagung membuat persediaan lama tersisa 1.187 milyar bushel, naik 70mbu dari kurangnya pembuatan etanol 40 mbu dan ekspor berkurang 30 mbu. Untuk persediaan baru, persediaan naik 166mbu menjadi 1.408 milyar bushel, kenaikan produksi dan penambahan persediaan 75 mbu karena naiknya ekspor dan makanan ternak sehingga perkiraan trader bertambah 99 mbu.
Perkiraan produksi Brazil menurut USDA sebesar 86 MMT di banding 87 MMT di bulan Agustus, perkiraan pedagang 84.8 MMT dan CONAB 85.75 MMT. USDA juga menaikan produksi Argentina sebesar 1.5 MMT menjadi 50 MMT.
Cina akan menurunkan konsumsi jagung di 2021/22 untuk makanan ternak sementara harga ternak rendah menurut Kementrian Pertanian pada hari Jumat.
Produksi etanol naik 923,000 bpd selama seminggu ini sampai 3 September, dari 905,000 bpd pada tahun lalu. Persedian Etanol turun ke 3 bulan terendahnya 20.4 juta galon sampai 3 September dari 21.1 juta galon minggu lalu dan 19.8 pada minggu ini.
Analisa tehnikal untuk jagung dengan support pertama di $5.04 kemudian ke $4.94 sedangkan resistant pertama di $5.20 dan berikut ke $5.43.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
Editor : Asido