(Vibiznews – Commodity) – Harga gula pada penutupan pasar hari Senin turun karena turunnya harga minyak mentah menurunkan harga gula.
Harga gula Maret di ICE New York harga gula turun 27 sen (1.35%) menjadi $19.74 dan harga gula Desember di ICE London turun 0.57%.
Harga minyak mentah turun ke harga terendah 1 minggu pada hari Senin sehingga menurunkan harga etanol sehingga permintaan etanol berkurang membuat pabrik penggilingan tebu lebih memilih membuat gula sehingga persediaan gula naik dan harga gula turun.
Harga gula naik pada hari Rabu setelah Rabobank memperkirakan bahwa tanaman tebu akan kurang pada tahun depan, sehingga membatasi kapasitas untuk ekspor. Pertumbuhan tanaman tebu terhambat oleh kerusakan akibat cuaca beku dan kenaikan harga minyak mentah juga menyebabkan harga gula tetap tinggi sampai tahu depan
Faktor yang akan meningkatkan harga gula adalah musim La Nina yang akan melanda daerah ekuator di Pacific. US Climate Prediction Center pada hari Kamis mengatakan bahwa Pola cuaca la Nina akan semakin menguat selama tiga bulan mendatang. La Nina akan membuat cuaca kering di Amerika Selatan sehingga dapat mengurangi produksi.
Unica mengumumkan pada hari Rabu produksi gula di Brazil pada pertengahan ke dua bulan Oktober turun 50.55% dari tahun lalu menjadi 858 MMT. Sebesar 37% tebu yang digiling dari 44% pada tahun lalu untuk membuat gula dan untuk membuat etanol pada pertengahan kedua Oktober,tebu yang digiling naik menjadi 63% dari 56% pada tahun lalu, sehingga tanda bahwa produksi gula turun.
Harga etanol naik mencapai rekor ke harga tertinggi di 3.918 real/liter pada 5 Nopember . Dengan naiknya harga etanol membuat pabrik penggilingan tebu lebih memilih untuk memproduksi etanol daripada membuat gula.
Harga gula naik karena terjadinya kerusakan karena beku dan kekeringan,The International Sugar Organization pada 27 Agustus menaikkan defisit gula untuk 2021/22 menjadi defisit 3.83 MMT dari perkiraan Mei sebesar defisit 2.65 MMT setelah cuaca beku pada bulan Juli merusak tanaman tebu di Brazil.
Faktor yang membuat harga gula turun adalah meningkatnya ekspor gula India, negara produsen gula ke dua di dunia. The Indian Sugar Mills Association pada 15 Oktober memperkirakan ekspor gula India sebesar 6 MMT di 2021/22 walaupun turun 15% dari tahun lalu dari 7.1 MMT di 2020/21.
Faktor negatif yang menyebabkan harga gula turun setelah Czarnikow memperkirakan ekspor gula Thailand di 2021/22 naik 67% dari tahun lalu menjadi 6.7 MMT. Pada 8 September harga gula sudah mengalami tekanan karena the Thailand Sugar Millers Corp memperkirakan produksi gula Thailand di 2021/22 naik 44% dari tahun lalu menjadi 11 MMT karena curah hujan yang baik sehingga membuat tanaman subur. Thailand negara eksportir gula terbesar ke dua di dunia.
Analisa tehnikal untuk gula dengan support pertama di $ 19.50 kemudian ke $ 19.10 sedangkan resistant pertama di $ 20.10 dan berikut ke $20.60
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting



