Menjelang Akhir Tahun 2021, Pasar Modal Indonesia Telah Pulih dan Mencatat Rekor Baru

692
Vibizmedia Photo

(Vibiznews – IDX) Menjelang akhir tahun 2021 ini, “Pasar modal Indonesia telah pulih dari dampak pandemi dan kembali mencatatkan rekor-rekor pertumbuhan baru baik dari segi perdagangan, pertumbuhan perusahaan tercatat serta investor,” kata Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi, di acara CEO Networking 2021, Selasa (16/11).

Menurut Inarno, hal tersebut tercermin dari posisi IHSG yang telah berhasil mencatatkan rekor tertinggi baru di level 6.691 pada 11 November 2021 diikuti dengan kapitalisasi pasar yang mencapai total Rp8.215 triliun. Selain itu, rata-rata nilai transaksi meningkat 45 persen menjadi Rp13,4 triliun per hari.

Sementara itu, rata-rata frekuensi transaksi juga meningkat hingga sebanyak 91 persen menjadi 1,3 juta transaksi per hari. Kenaikan frekuensi ini diikuti pula dengan peningkatan volume transaksi sebesar 76 persen menjadi 20 miliar saham per hari.

Kinerja positif juga tercermin dari pertumbuhan investor. Hingga akhir Oktober 2021, investor pasar modal telah mencapai 6,7 juta investor atau tumbuh 7,5 kali lipat sejak 2016. Diantara investor pasar modal itu terdapat investor saham yang juga mengalami peningkatan pesat sebanyak 1,4 juta investor menjadi 3 juta investor atau tumbuh 5,7 kali lipat sejak 2016.

Peningkatan ini turut diikuti dengan jumlah investor yang aktif bertransaksi. Pada periode yang sama terdapat peningkatan 111 investor menjadi 200 ribu investor aktif setiap harinya. Selanjutnya, investor ritel juga berhasil merajai transaksi bursa di 2021 dengan porsi transaksi mencapai 57 persen.

Situasi pandemi juga tidak menyurutkan minat perusahaan untuk masuk ke pasar modal. Hingga 12 November 2021 terdapat 40 perusahaan yang telah mencatatkan sahamnya di bursa dengan total himpunan mencapai Rp32,3 triliun. Peghimpunan dana pada tahun ini juga merupakan yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir.

“Di pipeline kami masih ada sejumlah 29 calon perusahaan tercatat yang sedang dalam proses evaluasi untuk dapat tercatat di tahun ini atau paling lambat di awal tahun 2022,” terang Inarno.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here