(Vibiznews – Commodity) – Harga karet di Jepang turun pada penutupan pasar hari Kamis mengikuti turunnya harga karet di Shanghai, karena kekhawatiran bahwa pasar properti Cina akan mempengaruhi perekonomian lebih luas lagi. Pengaruh turunnya harga minyak mentah juga mempengaruhi harga karet dan juga terjadi profit taking setelah pada hari Rabu harga karet naik.
Harga karet April di Osaka Exchange turun 4 yen atau 1.7% menjadi 225.4 yen per kg.
Sektor properti di Cina adalah yang mendukung akan pertumbuhan ekonomi Cina sedang turun tajam pada tahun ini setelah Beijing menindak spekulan dan pengembang yang berhutang untuk mengurangi risiko keuangan dan harga rumah baru turun untuk pertama kalinya dalam enam tahun.
Apabila perekonomian Cina turun maka akan mempengaruhi industri, sehingga industri kendaraan bermotor juga akan melambat, akibatnya permintaan ban akan berkurang dan mempengaruhi permintaan akan karet.
Pada hari Kamis harga minyak mentah turun sehingga harga karet sintetis yang salah satu bahannya dari minyak mentah harganya lebih murah sehingga pembeli karet lebih memilih membeli karet sintetis daripada karet alam, sehingga karet alam harganya turun.
Pada hari Rabu harga karet naik karena meningkatnya ekspor Jepang. Ekspor Jepang pada bulan Oktober naik 9.4% dari tahun lalu menurut kementrian Keuangan pada hari Rabu, namun masih di bawah perkiraan pasar naik 9.9%. Naik 13% dari bulan sebelumnya dan kenaikan terendah sejak bulan Februari. Pengiriman mobil turun 36.7%.
Analisa tehnikal untuk karet dengan support pertama di 212.80 yen dan berikut ke 198.70 yen sedangkan resistant pertama di 233.60 yen dan berikut ke 247.70 yen.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting
