(Vibiznews – Commodity) – Harga jagung naik karena penjualan dari petani berkurang sekalipun panen sudah berlangsung, tapi petani masih menyimpannya namun permintaan dari pabrik etanol meningkat.
Minggu depan dilaporkan Perkiraan Persediaan dan Permintaan dari WASDE, jumlah jagung yang ditambahkan pada persediaan berikut berkurang karena permintaan yang tinggi, yang digunakan untuk etanol diperkirakan sebesar 100 –150 juta bushel.
Kekhawatiran bahwa cuaca kering akan melanda Amerika Selatan, cuaca kering akan berlangsung di ladang jagung di Utara Argentina dan Selatan Brazil.
Harga jagung Maret diCBOT naik 7.25 sen (1.26%) menjadi $5.84 per bushel.
Laporan ekspor mingguan USDA pada hari Kamis sebesar 1.021 MMT jagung dipesan sampai 25 Nopember, masih dalam perkiraan range tertinggi termasuk 100k MT ke Mexico yang sudah diumumkan sebelumnya. Mexico negera tujuan ekspor terbesar. Ekspor turun 29% dari minggu lalu, dan turun 25% dari tahun lalu pada minggu yang sama. Jagung yang dikirim sebesar 938,435 MT sampai 25 Nopember. Sehingga total akumulasi ekspor menjadi 9.647 MMT masih 7 % dibawah tahun lalu.
Stat Can melaporkan pada hari Jumat bahwa hasil panen jagung di Canada pada 2021 sebesar 13.98 MMT, turun 14.2 MMT dari rata-rata perkiraan 13.2 – 14.5 MMT . Panen sebelumnya sebesar 13.56 MMT dan perkiraan USDA di bulan Nopember hasil Canada sebesar 14 MMT.
The Buenos Aires Grains Exchange menaikkan perkiraan area penanaman jagung dari 7.1 m Ha menjadi 7.3 m HA dengan progress penanaman naik 1.1% pada minggu ini sehingga total area yang sudah selesai ditanam 31.1%.
Analisa tehnikal untuk jagung dengan support pertama di $5.63 dan berikut ke $5.58 sedangkan resistant pertama di $5.85 dan berikut ke $5.89.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting



