(Vibiznews – Commodity) – Harga gula naik sedikit pada penutupan pasar hari Selasa karena konsolidasi masih sedikit dibawah harga tertinggi 2 1/2 minggu pada hari Rabu lalu.
Harga gula Maret di ICE New York naik 1 sen (0.05%) menjadi $19.65 dan harga kopi Robusta di ICE London 0.16%.
Kenaikan harga gula terbatas pada hari Selasa setelah harga minyak mentah turun ke harga terendah 1 minggu. Turunnya harga minyak mentah membuat harga etanol juga turun sehingga pabrik penggilingan tebu lebih memilih untuk membuat gula sehingga persediaan gula banyak harganya turun.
Conab pada 23 Nopember mengurangi perkiraan produksi gula Brazil 2021/22 menjadi 33.9 MMT dari perkiraan Agustus 36.9 MMT turun 17.9% dari tahun lalu. Pada 24 Nopember Unica melaporkan bahwa tebu yang digiling pada pertengahan pertama Nopember turun 38% dari tahun lalu menjadi 12.5 MMT lebih kecil dari perkiraan turun 57% dari tahun lalu 8.7 MMT. Total gula yang diproduksi turun 49.7% dari tahun lalu menjadi 626,000 MT.
Rabobank memperkirakan bahwa di Brazil akan menghadapi kekurangan tebu tahun depan, sehingga membatasi kapasitas untuk ekspor. Pertumbuhan tanaman tebu terhambat oleh kerusakan akibat cuaca beku dan penundaan penanaman. Kenaikan harga minyak mentah juga menyebabkan harga gula tetap tinggi sampai tahun depan.
Meningkatnya ekspor India menurunkan harga gula. The Indian Sugar Mills Association (ISMA) mengatakan bahwa ekspor India yang masih belum dikirim pada 1 Oktober sebesar 8.18 MMT dan masih membutuhkan ekspor 6 MMT di 2021/22 walaupun turun 15% dari tahun lalu 7.1 MMT di 2020/21.
Hasil gula India meningkat setelah ISMA melaporkan pada hari Kamis lalu bahwa produksi gula India dari 1 Oktober – 30 Nopember naik 9.7% dari tahun lalu menjadi 4.72 MMT.
Faktor negatif yang menyebabkan harga gula turun setelah Czarnikow memperkirakan ekspor gula Thailand di 2021/22 naik 67% dari tahun lalu menjadi 6.7 MMT. Pada 8 September harga gula sudah mengalami tekanan karena the Thailand Sugar Millers Corp memperkirakan produksi gula Thailand di 2021/22 naik 44% dari tahun lalu menjadi 11 MMT karena curah hujan yang baik sehingga membuat tanaman subur. Thailand negara eksportir gula terbesar ke dua di dunia.
Faktor yang menurunkan harga gula , setelah ISO menurunkan perkiraan defisit pasar gula global menjadi –2.55 MMT turun dari perkiraan Agustus –3.58 MMT.
Analisa tehnikal untuk gula dengan support pertama di $ 19.50 kemudian ke $ 19.00 sedangkan resistant pertama di $ 20. 00 dan berikut ke $20.40
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting