Harga Kopi Naik ke Harga Tertinggi 1 Minggu

725
kopi arabika, kopi Robusta,

(Vibiznews – Commodity) Harga kopi pada penutupan pasar hari Rabu naik dengan kopi Robusta naik ke harga tertinggi 1 minggu. Kekhawatiran persediaan kopi global berkurang, karena produksi kopi di Columbia dan Vietnam diperkirakan turun.

Harga kopi Arabika Maret di ICE New York naik 15 sen (0.06%) menjadi $237.30 dan harga kopi Robusta Januari di ICE London naik 1.29%.

Kekhawatiran bahwa persediaan kopi berkurang membuat harga kopi naik, CEO Colombia National Federation of Coffee Growers mengatakan pada hari Selasa bahwa produksi kopi di Columbia pada tahun 2022 diperkirakan akan turun 7.1% dari tahun lalu menjadi 13 juta kantong setelah hujan deras merusak tanaman kopi. The Vietnam Coffee Association mengatakan pada hari Selasa bahwa Produksi kopi Robusta di Vietnam di 2021/22 akan turun karena usia tanaman kopi yang sudah tua sehingga hasilnya berkurang.

Kenaikan harga kopi terbatas karena melemahnya kurs real Brazil ke kurs terendah 1 ¾ bulan terhadap dolar pada hari Rabu, sehingga harga kopi Brazil menjadi murah bagi pembeli luar Brazil sehingga ekspor kopi meningkat.

Harga kopi Arabika naik karena hujan dibawah normal di Brazil sehingga tanaman kopi di Brazil mengalami gangguan pertumbuhan sehingga dapat mengurangi panen. Somar Meteorologia pada hari Senin di Minas Gerais, curah hujannya hanya 33.8 mm atau 45% dari rata-rata pada minggu lalu. Tanaman kopi mulai berbunga pada awal Oktober dan dengan kurangnya hujan akan membuat berkurangnya bunga dan hasil kopi akan turun.

Harga kopi naik ke harga tertinggi 10 tahun pada hari Selasa minggu lalu karena persediaan kopi global turun setelah Colombia’s National Federation of Coffee Growers melaporkan bahwa produksi Colombia Nopember turun 22% dari tahun lalu menjadi 1.131 juta kantong. Juga Cecafe pada hari Jumat melaporkan bahwa ekspor Kopi Hijau Brazil di Bulan Nopember turun 41.7% dari tahun lalu menjadi 2.57 juta kantong

Harga kopi Robusta naik karena biaya pengiriman sangat mahal dan kekurangan container sehingga membatasi ekspor dari Vietnam, Brazil, dan Indonesia, tiga negara ekspor terbesar dari kopi Robusta.

Persediaan kopi global turun membuat harga kopi meningkat setelah the International Coffee Organization (ICO) pada 2 Desember melaporkan bahwa ekspor kopi global di bulan Oktober turun 4.4% dari tahun lalu menjadi 9.68 juta kantong.

Harga kopi Robusta juga naik karena persediaan Vietnam berkurang. Ekspor kopi Vietnam dari Januari – Nopember turun 4.4% dari tahun lalu menjadi 1.4 MMT. USDA FAS pada hari Jumat lalu mengurangi perkiraan ekspor kopi Vietnam di 2021/22 menjadi 25.8 juta kantong dari 28.8 juta kantong karena tingginya biaya pengiriman dan berkurangnya container pengiriman.

Harga kopi Arabika naik karena kekeringan dan beku, sehingga mengganggu panen kopi di Brazil. Pada 21 September Conab mengurangi perkiraan hasil panen kopi Arabika Brazil 2021 sebesar 8% sehingga jumlahnya menjadi terendah 12 tahun menjadi 30.7 juta kantong dari perkiraan Mei sebesar 33.4 juta kantong turun 37% dari 48.8 juta kantong di 2020. The USDA FAS memperkirakan bahwa ekspor kopi Brazil di 2021/22 turun 27% dari tahun lalu menjadi 33.2 juta kantong turun dari rekor 45.67 juta kantong di 2020/21 karena kekeringan dan beku.

USDA juga menurunkan produksi kopi Colombia di 2021/22 menjadi 13.8 juta kantong dari perkiraan sebelumnya 14.1 juta kantong, karena hujan lebat turun akibat La Nina. FAS juga menurunkan produksi Colombia di 2020/21 menjadi 13.4 juta dari 14.3 juta, karena gangguan distribusi dan hasil panen turun karena cuaca buruk.

Faktor yang menurunkan harga kopi pada minggu lalu karena kekhawatiran penyebaran dari virus covid varian baru omicron yang akan membuat lockdown kembali dilakukan dan pembatasa perjalananan dapat membuat kafe dan restoran ditutup sehingga permintaan kopi turun. Israel dan Jepang telah menutup perbatasannya dan negara-negara lain juga melakukan pembatasan perjalanan.

The International Coffee Organization (ICO) pada 7 Oktober mengurangi perkiraan surplus kopi global 2020/21 menjadi 2.39 juta kantong dari perkiraan sebelumnya 2.63 juta kantong dan menaikkan konsumsi kopi global menjadi 167.26 juta kantong dari 167.01juta kantong. Ekspor kopi global Oktober – September naik 1.2% dari tahun lalu menjadi 128.931 juta kantong.

Faktor penurunan harga dari kopi Robusta, FAS-USDA pada 19 Nopember menaikkan perkiraan produksi Vietnam 2021/22 menjadi 31.1 juta kantong dari perkiran sebelumnya 30.8 juta kantong, sehingga persediaan akhir kopi Robusta naik 73% dari tahun lalu menjadi 6.57 juta kantong karena kekurangan container untuk ekspor.

Harga kopi Arabika juga naik setelah terjadi penundaan pengiriman kopi. Cecafe Brazil mengatakan 3.7 juta kantong kopi disimpan dari Januari – Oktober karena penundaan dan masalah logistik. Biasanya pengiriman kopi AS normalnya membutuhkan waktu satu bulan sekarang 100 hari.

Persediaan kopi Arabika 28 Juli naik ke jumlah tertinggi 1 3/4 tahun menjadi 2.190 juta kantong dari jumlah terendah 21 tahun di 5 Oktober di 1.096 juta kantong di Oktober 2020. Persediaan kopi turun karena produsen kopi di Amerika Selatan gagal memenuhi kontrak, sehingga pembeli membeli kopi dari persediaan di ICE sesuai dengan kebutuhan mereka. Persediaan kopi Arabika turun 10 ¾ bulan terendah pada hari Rabu. Persediaan kopi Arabika dalam pengawasan di ICE pada hari Rabu sebesar 1, 575 juta kantong

Persediaan kopi Robusta pada 20 Mei naik ke jumlah tertinggi 4 tahun sebesar 16,017 lot naik dari jumlah terendah 3 tahun terendah di 10,423 lot pada hari Rabu

Analisa tehnikal untuk kopi Arabika dengan support pertama di $232 dan berikut ke $224 sedangkan resistant pertama di $242 dan berikut ke $252 .

Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here