(Vibiznews – Commodity) – Harga jagung naik pada penutupan hari Jumat ke harga tertinggi empat bulan mendekati $6 per bushel kenaikan harga terjadi karena ketidak pastian hasil jagung dari Amerika Selatan karena cuaca kering sedang berlangsung di Selatan Brazil dan sebagian Argentina. Perkiraan BAGE produksi Argentina 2020/21 berkurang.
Harga jagung Maret di CBOT naik 2 sen (0.34%) menjadi $5.9325
Laporan ekspor mingguan USDA pada hari Kamis sebesar 1.949 MMT jagung dijual sampai 9 Desember naik 72% dari minggu lalu, naik 1.3% dari tahun lalu dan ada pada puncak dari perkiraan. Laporan ini termasuk penjualan ke Mexico 1.09 MMT yang dilaporkan sebelumnya. Pembeli terbesar ke dua Canada sebesar 272k MT. Total pengiriman ekspor 1.09 MMT dengan Mexico negara tujuan terbesar, sehingga total jagung yang belum dikirim 38.51MMT, sudah mencapai 3.4% dari tahun lalu.
IHS Markit menaikan perkiraan area penanaman jagung di 2022 dari 90.784 juta are menjadi 91.578 juta are. Di tahun 2021 area ditanam 93.304 juta are dengan hasi 179 bpa. Perkiraan USDA di Desember sebesar 93.3 juta are dengan hasil 177 bpa. Perkiraan produksi 2021 menurut IHS lebih tinggi 285 mbu diatas perkiraan USDA 15.347 bbu.
IHS Markit mengurangi perkiraan hasil jagung pada panen pertama di Brazil dikurangi 1.2 MMT sehingga menjadi 28.3 MMT. Conal melaporkan hasil jagung panen pertama 29.066 MMT.The European Commission menaikkan produksi jagung dari 68.4 MMT menjadi 69.4 MMT.
Pada minggu lalu Badai berlangsung di AS melanda daerah Kansas juga Oklahoma dan Texas sehingga merusak ladang gandum musim dingin yag kerugiaanya belum dihitung diperkirakan sebesar 10%.
The Buenos Aires Graind Exchange memperkirakan panen jagung 2021/22 sebesar 57 juta ton naik dari 52.5 juta ton. Ekspor jagung di 2021/22 sebesar 15.5 juta ton.
Analisa tehnikal untuk jagung dengan support pertama di $ 5.82 dan berikut ke $5.72 sedangkan resistant pertama di $5.97 dan berikut ke $6.03.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting



