Harga Gula Turun Karena Menguatnya Dolar AS

487

(Vibiznews – Commodity) – Harga gula turun pada penutupan pasar hari Selasa karena menguatnya indeks dolar AS

Harga gula Maret di ICE New York turun 25 sen (1.30%) menjadi $18.96 dan harga gula Maret di ICE London turun 1.01%.

Penurunan ini terbatas karena menguatnya harga minyak mentah yang naik ke harga tertinggi 1 bulan pada hari Selasa, naiknya harga minyak mentah membuat harga etanol naik sehingga pabrik penggilingan tebu meningkatkan produksi etanol dibandingkan gula, sehingga persediaan gula berkurang.

Harga gula naik setelah Unica melaporkan pada 16 Desember bahwa produksi gula pada pertengahan ke dua Nopember turun 62.8% dari tahun lalu menjadi 160,000 MT. Penggilingan tebu untuk dijadikan gula berkurang 8.7% dari tahun lalu menjadi 133.72 kg/ton dari 146.38 kg / ton pada tahun lalu.

Conab pada 23 Nopember mengurangi perkiraan produksi gula Brazil 2021/22 menjadi 33.9 MMT dari perkiraan Agustus 36.9 MMT turun 17.9% dari tahun lalu. Conab memperkirakan di 2021/22 tebu yang digiling turun menjadi 525 MMT turun 13% dari tahun lalu dan mencapai yang terendah 10 tahun.

Faktor yang menaikkan harga gula , setelah ISO menurunkan perkiraan defisit pasar gula global di 2021/22 menjadi –2.55 MMT turun dari perkiraan Agustus –3.58 MMT.

Meningkatnya ekspor India menurunkan harga gula. The Indian Sugar Mills Association (ISMA) mengatakan bahwa ekspor India yang masih belum dikirim pada 1 Oktober sebesar 8.18 MMT dan masih membutuhkan ekspor 6 MMT di 2021/22 walaupun turun 15% dari tahun lalu 7.1 MMT di 2020/21

Hasil gula India meningkat setelah ISMA melaporkan pada hari Senin bahwa produksi gula India dari 1 Oktober – 15 Desember naik 6.2% dari tahun lalu menjadi 7.79 MMT.

Faktor negatif yang menyebabkan harga gula turun setelah Czarnikow memperkirakan ekspor gula Thailand di 2021/22 naik 67% dari tahun lalu menjadi 6.7 MMT. Pada 8 September harga gula sudah mengalami tekanan karena the Thailand Sugar Millers Corp memperkirakan produksi gula Thailand di 2021/22 naik 44% dari tahun lalu menjadi 11 MMT karena curah hujan yang baik sehingga membuat tanaman subur. Thailand negara eksportir gula terbesar ke dua di dunia.

Analisa tehnikal untuk gula dengan support pertama di $ 19.00 kemudian ke $ 18.50 sedangkan resistant pertama di $ 19. 60 dan berikut ke $20.00

Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here