(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit Malaysia pada penutupan pasar hari Rabu naik ke harga tertinggi 9 minggu, karena perkiraan turunnya persediaan Desember dan kekhawatiran akan kerusakan yang terjadi akibat banjir di Malaysia membuat hasil sawit berkurang.
Harga minyak sawit Maret di Bursa Malaysia Derivatif Exchange ditutup naik 123 ringgit atau 2.5% menjadi 5,037 ringgit ($1,201.57) per ton. Harga minyak sawit naik 4 hari berturut-turut ke harga tertinggi sejak 3 Nopember.
Persediaan minyak sawit Desember turun 4.9% dari bulan sebelumnya menjadi 1.73 juta ton, jumlah terendah dalam 5 bulan.
Produksi diperkirakan turun 8.6% menjadi 1.49 juta ton setelah terjadi banjir yang mengganggu hasil sawit, sementara ekspor turun 4.9 % menjadi 1.4 juta ton.
Gangguan pengiriman dari tandan sawit ke pelabuhan, dan pabrik pengolahan yang melalui daerah-daerah banjir membuat petani menunda pengiriman ke pabrik penggilingan sawit.
Refinitiv Commodities Research memperkirakan hasil di 2021/22 dari Indonesia dan Malaysia turun di bawah 1 % dari data terakhir karena ke dua negara sedang mengalami risiko terjadinya banjir.
Ekspor minyak sawit Malaysia dari 1 – 31 Desember turun 6.9% menurut SGS
Hasil yang berkurang membuat harga minyak sawit meningkat terus , sementara di perkebunan sawit produksi yang rendah akan terjadi pada kuartal pertama 2022, sementara ekspor akan berkurang karena harga minyak sawit yang mahal.
Laporan Persediaan dan Permintaan bulanan dari the Malaysian Palm Oil Board akan diumumkan pada tanggal 10 Januari.
Faktor-faktor yang membuat harga minyak sawit naik, karena kekurangan pekerja di Malaysia , pertumbuhan dari kedelai di Amerika Selatan yang mengalami cuaca kering akibat La Nina, demikian juga cuaca La Nina melanda Asia Tenggara tapi curah hujan yang naik.
Penerapan penggunaan B20 oleh Malaysia direncanakan pada akhir tahun 2022.
Harga minyak kedelai di Bursa Dalian naik 1.2% sementara harga minyak sawit naik 1.8%. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade naik 1.3%.
Analisa tehnikal untuk minyak sawit dengan support pertama 4,860 ringgit dan berikut ke 4,740 ringgit, sedangkan resistant pertama di 5050 ringgit dan berikut ke 5,120 ringgit
https://www.vibiznews.com/2022/01/03/market-outlook-minyak-sawit-di-2022/
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting



